Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 16 orang warga Singapura yang merupakan keturunan Banjar menikmati wisata Riam Kanan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis.
Rombongan "kulaan" Banjar dari Singapura ini menikmati susur sungai di Danau Riam Kanan dan singgah di Pulau Ratu yang terdapat lokasi wisata kuliner lesehan.
Baca juga: Masjid Tinggi Bagan Serai Malaysia, bukti kehebatan orang Banjar
Selama di Pulau Ratu, anggota rombongan sebagian ada yang pertama kali ke "Banua" Kalsel, tersebut mengabadikan di objek wisata bendungan tersebut.
Wisatawan keturunan Banjar itu juga menikmati rumah makan terapung yang berada di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio seraya menyaksikan budidaya ikan di tengah danau yang dikelilingi pemandangan hijau berbukit.
Seorang anggota rombongan Ayub mengungkapkan wilayah Riam Kanan masih terdapat pemandangan hutan alam dan perkampungan yang sulit dicari di Singapura.
"Saya sangat suka dengan lokasi lokasi seperti ini, ada hutan, ada kebun, ada juga sawah, serta perkampungan penduduk dengan bentuk rumah yang sederhana," ucap Ayub yang membawa istri serta dua anak perempuan.
Baca juga: Taufik Arbain: Kongres KBB gali pemikiran bagaimana orang Banjar menjemput zaman
Selain Danau Riam Kanan, rombongan juga mendatangi wisata Sungai Kembang untuk berswafoto.
Rombongan wisatawan Singapura tersebut juga berwisata belanja ke Pasar Martapura Kabupaten Banjar, serta Qmal Banjarbaru.
Rencananya, warga Singapura tersebut akan pergi wisata ke Loksado Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan bersilaturahmi dengan para kerabat di Kota Banjarmasin.
Warga keturunan Banjar itu juga menyaksikan perkembangan rumah tahfiz untuk anak yatim miskin yang dibangun salah satu keluarga rombongan Ummi Zurina , yakni Graha Baitulrahmah di Tanjung Pagar, Kelayan yang menampung 29 penghafal Al Quran dari 40 orang yang direncanakan.
Baca juga: Rosehan NB : KBB itu kalau terus digaungkan angkat citra orang Banjar
