Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin mendorong Rumah Limbah Bonkla Borneo untuk membantu mengurangi volume sampah yang menjadi permasalahan perkotaan.
Berdasarkan keterangan tertulis Dinas Kominfo Banjarbaru diterima di Banjarbaru, Selasa (29/8) harapan tersebut disampaikan wali kota saat meresmikan rumah pengolah limbah di Kelurahan Loktabat Utara, Senin.
Menurut Aditya, status Banjarbaru yang sudah menjadi ibukota Provinsi Kalsel berdampak pada perpindahan orang sehingga menambah jumlah penduduk yang mendorong naiknya jumlah sampah di Kota Idaman.
Aditya menyebutkan, dengan jumlah penduduk mencapai 265 ribu jiwa dan dipastikan bertambah seiring urbanisasi, volume sampah tahun 2021 sebanyak 130 ton per hari dan tahun 2022 naik menjadi 140 ton.
"Dipastikan, seiring bertambahnya jumlah penduduk karena status Banjarbaru menjadi ibukota provinsi membuat volume sampah semakin bertambah dan memerlukan suatu penanganan khusus," ungkapnya.
Ditekankan Aditya, Rumah Limbah Bonkla Borneo sudah lama mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai tinggi dan memiliki estetika berupa kerajinan tempurung kelapa, bonsai kelapa (bonkla), meja dan kursi serta barang lainnya.
"Kami berharap, kerajinan hasil karya Rumah Limbah Bonkla yang diolah sedemikian rupa mampu menambah pendapatan perajin sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan mereka," ucap Aditya.
Sementara itu, selain meresmikan Rumah Limbah Bonkla di Jalan Karet Gang Jolali Ujung RT 18, Kelurahan Loktabat Utara, Banjarbaru, wali kota juga resmikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diberi nama Santika Edu Town.
Diketahui, TJSL merupakan program PT PLN yang memberikan bantuan dana kepada Rumah Limbah Bonkla Borneo sebesar Rp350 juta untuk mendukung berbagai kegiatan yang dilaksanakan lembaga itu.
"Manfaat program TJSL diharapkan dirasakan langsung masyarakat melalui kegiatan bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia," ujar Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN Kalselteng Sigit Fanani.