Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin bersama unsur Forkopimda memfasilitasi perdamaian konflik sosial yang terjadi antarwarga beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, sudah saling maaf memaafkan sehingga kita semua bisa kembali tenang dan semoga tidak terjadi lagi konflik," ujar wali kota di Aula Kodim 1006/Banjar di Martapura, Sabtu.
Diketahui, fasilitasi dilakukan wali kota bersama unsur Forkopimda untuk mendamaikan konflik sosial yang melibatkan warga dua suku di Jalan Pelita Kelurahan Syamsudin Noor Banjarbaru.
Menurut Aditya, masyarakat Kota Banjarbaru dikenal heterogen yang dihuni warga dari berbagai suku, agama dan golongan tetapi tetap tenang, damai dan aman tanpa ada konflik di tengah keberagaman itu.
"Kami berharap, warga Banjarbaru yang heterogen itu tetap kita jaga keberagaman dan kebersamaannya tanpa terjadinya konflik dan jangan sampai terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," pesannya.
Ditekankan wali kota, masyarakat Banjarbaru hidup rukun dan damai dalam tali persaudaraan serta tidak memandang agama dan suku, berdiri sama tinggi duduk sama rendah, saling menghormati, menghargai.
Komandan Kodim 1006/Banjar Letkol (Kav) Zulkifer Sembiring mengatakan, jajarannya siap hadir ditengah masyarakat mencegah terjadinya ketidaknyamanan yang bisa merusak kedamaian.
"Kami bersama seluruh jajaran siap mewujudkan ketenangan maupun kedamaian di tengah masyarakat sehingga akan lebih meningkatkan komunikasi dan koordinasi guna mencegah konflik," katanya.
Silaturahmi wali kota dan unsur Forkopimda diakhiri kesepakatan keduabelah pihak menandatangani surat perdamaian diwakili tokoh masyarakat dan keduanya saling berangkulan usai penandatanganan.