Sungai Kelayan Banjarmasin disebut sebagai kanal tour oleh wisatawan

Banjarmasin (ANTARA) - Seorang pelaku pariwisata, Imis Bule yang selain sebagai pemandu wisata sekaligus juragan klotok (perahu bermesin) yang khusus membawa turis susur sungai, menyebutkan bahwa berdasarkan pengakuan para turis Sungai Kelayan Banjarmasin adalah sebagai kanal tour.

Imis Bule kepada Antara Kalsel di Banjarmasin, Rabu, menyebutkan Sungai Kelayan disebut sebagai kanal tour lantaran sudah dikenal dari mulut ke mulut oleh wisatawan manca negara khususnya dari Eropa.

Sungai ini disukai turis lantaran adanya kehidupan sungai yang unik, dimana terdapat aneka aktivitas masyarakat di bantaran sungai yang bisa disaksikan di kala menyusuri sungai tersebut.

Seperti adanya lanting lanting kayu dimana banyak warga yang mandi, mencuci, sikat gigi, dan kegiatan lainnya seperti memancing, menjala, meringgi  ikan di lanting tersebut, disamping banyaknya anak bermain di sungai (balumba) yang menurut turis sangat unik dan menarik apalagi adanya bangunan rumah bermuka dua di kawasan tersebut.

"Setiap kali ada wisatawan luar negeri yang ingin susur sungai selalu meminta dibawa ke Sungai Kelayan," kata Imis Bule yang sudah bertahun tahun sebagai pemandu wisata Banjarmasin tersebut.

Menurut Imis Bule, kedatangan turis asing ini hampir sebagian besar adalah limpahan dari objek wisata Tanjung Puting (Kalteng), dan mereka setelah puas bercengkerama dengan orang utan di Tanjung Puting lalu mencari nuansa baru yaitu ke Banjarmasin untuk susur sungai.

"Dulu di kala penerbangan Pangkalan Bun (Kalteng) ke Bandara Syamsudin Nor Banjarmasin masih tersedia, maka hampir tiap hari ada saja turis asing ke Banjarmasin, tetapi setelah penerbangan Pangkalan Bun-Banjarmasin ditiadakan maka sudah jarang wisatawan datang ke kota ini," kata Imis Bule.

Makanya, Imis Bule dan pelaku wisata yang lain berharap penerbangan Pangkalan Bun-Banjarmasin kembali dibuka agar wisatawan yang ke Tanjung Puting bisa kembali ramai ke wilayah ini.

Pengakuan turis jika ingin ke Banjarmasin dari Tanjung Puting maka harus terbang dulu ke Surabaya atau ke Jakarta baru ke Banjarmasin, maka berat di ongkos dan berat di waktu.

Sedangkan jika harus naik bus Pangkalan Bun-Banjarmasin dinilai terlalu lama dan melelahkan, tambahnya.