Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat sosialisasi sekolah siaga kependudukan di SMP 6 Banjarmasin, Rabu, menyampaikan saat ini sudah ada tujuh SMP yang menjadi sekolah siaga kependudukan.
Baca juga: HPN 2023: Banjarmasin sudah terapkan merdeka belajar pada 650 sekolah
Baca juga: HPN 2023: Banjarmasin sudah terapkan merdeka belajar pada 650 sekolah
"Tahun lalu sudah ada lima sekolah, tahun ini tambah lagi dua sekolah, termasuk SMP 6 Banjarmasin ini, kita perbanyak lagi nanti," ucap Ibnu Sina.
Menurut dia, program ini menjadi rintisan sejak beberapa tahun lalu di antaranya sebagai upaya untuk mencegah pernikahan dini dan penanggulangan stunting.
Dikatakan Ibnu Sina, penting terus disosialisasikan kesiapsiagaan bagi anak-anak didik dalam integrasi pembelajaran tentang tema yang di luar pembelajaran seperti tema kependudukan.
"Saya kira itu jadi pemahaman baru bagi anak-anak. Kami harap bukan hanya tujuh SMP ini saja, tapi bisa dilaksanakan di 35 SMP di Banjarmasin merintis penerapan sekolah siaga kependudukan ini," paparnya.
Diharapkan Ibnu Sina, kepedulian tentang isu kependudukan antara lain stunting, narkoba, kenakalan remaja dan kesenjangan sosial, serta masalah yang terkait dengan kehidupan di Kota Banjarmasin.
Baca juga: Banjarmasin luncurkan program sekolah berbahasa Inggris di 35 SMP
Baca juga: Banjarmasin luncurkan program sekolah berbahasa Inggris di 35 SMP
"Semoga dengan adanya program menyadarkan bahwa masalah kependudukan ini penting sekali bagi anak-anak dan kehidupan mereka setelah dewasa," ujarnya.
Kemudian, dari tujuan sekolah yang sudah berpredikat sekolah siaga kependudukan ini, semua saling berlomba untuk memajukan dan meningkatkan kesadaran terhadap masalah kependudukan yang ada di sekitarnya.
Dalam pernyataan resmi Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN RI, Edi Setiawan mengapresiasi Pemkot Banjarmasin yang sudah mendukung penuh program sekolah siaga kependudukan.
"Ini merupakan apresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap sekolah yang menerapkan sekolah siaga kependudukan. Karena program ini tidak hanya sekolah seperti pada umumnya, tetapi bagaimana permasalahan kependudukan diintegrasikan pada pendidikan," ujarnya.
Sekolah siaga kependudukan, ujarnya, sangat dibutuhkan untuk bisa mengawal generasi sekarang agar sadar mengatasi masalah kependudukan seperti masalah stunting, pernikahan dini dan lainnya.
Baca juga: Kalsel kemarin, sekolah gratis hingga sasirangan "Nada Bumi" di Jakarta
Baca juga: Kalsel kemarin, sekolah gratis hingga sasirangan "Nada Bumi" di Jakarta