Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin melaporkan, aparat polisi yang mengamankan Rumah Banjar tersebut dari Kepolisian Daerah (Polda) dan Kepolisian Resort Kota (Polda dan Polresta) setempat.
Baca juga: DPRD Katingan Kalteng studi komparasi pembangunan infrastruktur ke "Rumah Banjar"
Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalsel Muhammad Jaini ketika ditemui di ruang kerjanya menyatakan mengapresiasi aparat kepolisian yang selalu siap siaga mengamankan Rumah Banjar dari pengunjukrasa.
"Kapan pun kegiatan unjuk rasa di Rumah Banjar dari jajaran Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin selalu siap siaga mengamankan. Hal tersebut patut kita apresiasi," tegasnya.
Ia berharap, unjuk rasa para pekerja dalam rangka memperingati "Hari Buruh" pada hari ini (1/5/23) tak menimbulkan masalah atau damai sebagaimana kegiatan serupa sebelumnya.
Mengenai materi unjuk rasa para pekerja tersebut, dia menyatakan, hal itu merupakan hak mereka untuk menyampaikan aspirasi seperti melalui lembaga Dewan (DPRD).
Baca juga: Polisi kembali amankan "Rumah Banjar" dari pengunjukrasa
"Dewan pun akan meneruskan/menyampaikan aspirasi tersebut kepada pihak berkompeten sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku," ujar M Jaini.
Sementara dari surat Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutan Indonesia Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC SP Kahut Indonesia SPSI) Kota Banjarmasin mereka akan mengerahkan massa lebih kurang 3000 orang.
Sedangkan materi unjuk rasa terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cinta Kerja.
Selain DPC SP Kahut Indonesia SPSI Kota Banjarmasin, juga dari Aliansi Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalsel menggelar "Aksi May Day" di Rumah Banjar.
Rencana unjuk rasa mulai pukul 10.00 Wita, namun pihak kepolisian sudah berada di Rumah Banjar pukul 08.00 Wita tanpa mengerahkan kekuatan luar biasa, karena dalam surat pengunjukrasa mereka melakukan aksi damai.
Baca juga: Asosiasi Rumah Biliar Banjarmasin ajukan permohonan buka saat Ramadhan
