Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan M Syarifuddin di Banjarmasin, Selasa, Kalsel memiliki banyak objek wisata alam dan religi yang sudah mendunia.
Baca juga: Kalsel kemarin, dari 411 calon mahasiswa KIP Kuliah hingga wisata kuliner Banua Anyar
Baca juga: Kalsel kemarin, dari 411 calon mahasiswa KIP Kuliah hingga wisata kuliner Banua Anyar
"Kalau wisata religi berkelas dunia di Provinsi Kalsel adalah makam KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau Guru Sakumpul, apalagi saat gelar haul beliau, itu jutaan orang hadir," tuturnya.
Syarifuddin mengatakan, jika gelar Haul Akbar Guru Sakumpul di makamnya di Martapura, Kabupaten Banjar, banyak peziarah datang dari negara Asia Tenggara, seperti dari Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Ini membuktikan ulama dari Kalsel sangat tersohor hingga negara Asia Tenggara, bahkan negara-negara lainnya di belahan dunia," paparnya.
Tidak hanya nama besar dan karismatik Guru Sakumpul, namun juga ada makan Sultan Banjar pertama, yakni, Sultan Suriansyah dan masjid bersejarahnya di Kota Banjarmasin, juga makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di Kabupaten Banjar.
"Jadi paket wisata religi atau ziarah makam ulama banyak di sini," ungkap Syarifuddin.
Baca juga: Kalsel kemarin, wisata berbuka puasa hingga siaga banjir
Baca juga: Kalsel kemarin, wisata berbuka puasa hingga siaga banjir
Menurutnya, momen adanya kegiatan KTT ke-42 ASEAN pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pariwisata Kalsel mendapatkan dampak positif.
"Karena kita berharap ada promosi pariwisata nasional termasuk di Kalsel pada KTT itu dari pemerintah," paparnya.
Meskipun gelar KTT di NTT yang cukup jauh dari Provinsi Kalsel atau lain pulau, namun kondisi pariwisata Kalsel tidak kalah dengan NTT.
Syarifuddin mengungkapkan objek wisata di Kalsel memiliki eksotis tersendiri, bahkan tidak ditemukan di daerah lain, misalnya objek wisata pasar terapung yang menggambarkan budaya jual beli dengan sampan di Sungai Martapura.