Banjarmasin (ANTARA) - Partai Golkar menyatakan "harga mati" untuk menetapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat mereka, Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2024.
Ketua Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) Syahmud Basri Ngabalin menyatakan itu saat menghadapi Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, malam Selasa.
Ia menegaskan, penetapan Airlangga sebagai Capres 2024 berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar belum lama ini.
"Prinsipnya Bapak Airlangga tetap sebagai Capres 2024. Siapapun wakilnya tidak masalah," tegas SB Ngabalin didampingi Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel H Supian HK.
Ia menambahkan, pada Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak Tahun 2024, Partai Golkar harus berhasil memenangkan Pilpres.
Selain itu, secara nasional berhasil memenangkan pemilihan legislatif (Pileg) minimal 20 persen dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 60 persen.
"Rakornis seperti yang dilakukan Partai Golkar Kalsel termasuk salah satu upaya melicinkan untuk bisa menang pada Pemilu 2024," demikian SB Ngabalin.
Sebagaimana rencana Pemilu 2024, selain Pilpres dan Pileg secara nasional, provinsi dan kabupaten/kota, juga Pilkada tingkat provinsi serta kabupaten/kota.
Sebelumnya Supian HK yang juga Ketua Bapilu Partai Golkar Kalsel menyatakan optimistis partai politik (Parpol)-nya dapat memenangkan Pemilu 2024, kendati Parpol lain juga punya obsesi yang sama.
Menurut Supian HK yang juga Ketua DPRD Kalsel, salah satu kunci untuk bisa berhasil memenangkan Pemilu 2024 terletak pada saksi.
"Oleh karena itu, kami sejak dini sudah mempersiapkan saksi pada Pemilu mendatang. Untuk Kalsel minimal kami menyiapkan saksi 6.000 orang," ujar Supian HK.
Pada Rakornis Partai Golkar Kalsel yang berlangsung hingga 21 Maret 2023 lebih banyak membicarakan masalah teknis berkaitan tugas-tugas saksi Pemilu 2024.