Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan,melakukan kajian terhadap kesiapan kota ini sebagai daerah penyangga Ibukota Negara (IKN) Nusantara di masa akan datang.
Untuk memperdalam kajian tersebut, maka Pemkot Banjarmasin dalam hal ini Badan Pengembangan Daerah (Bappeda) Penelitian dan Pengembangan menggelar seminar yang berlangsung di aula Bappeda Banjarmasin, Selasa, yang diikuti oleh berbagai unsur yang dinilai mampu memberikan masukan.
Seminar yang dipimpin oleh moderatur yang juga dikenal sebagai Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Banjarmasin, Ignasius RP Salan, tersebut mengetengahkan dua peneliti dari LPPM Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, yaitu Prof Dr Deasy Arisanty dan MS Shiddiq sebagai pembicara.
Peneliti MS Shiddig yang lulusan program Doktor Urban Design NTU-UIPM Singapura tersebut, antaranya memaparkan perpindahan ibukota nusantara dari Jakarta ke lokasi baru di Kaltim tentu memberikan dampak negatif tetapi lebih banyak positifnya.
Oleh karena itu, Banjarmasin yang bisa dikatakan sebagai penyangga IKN tersebut harus memanfaatkan hal yang bernilai positif dari perpindahan tersebut.
Salah satu nilai positif dari semua itu tentu akan terjadi perpindahan manusia ke kawasan IKN yang mengakibatkan harga harga tanah akan melonjak, selain itu akan ada pengembangan perumahan, perkantoran serta fasilitas fasilitas lain sebagai IKN.
Dengan kian melonjaknya perpindahan yang menyebabkan terjadinya pemukiman pemukiman baru yang padat tentu memerlukan pula kebutuhan industri, pariwisata, perdagangan, pangan, dan sebagainya yang tentu akan memberikan dampak positif bagi daerah sekitarnya.
Kawasan yang bisa dikatakan penyangga langsung yang dampaknya bisa dirasakan tentu adalah Kota Samarinda, Kutai Kertanegawa, Balikpapan, serta kawasan Panajam.
Banjarmasin juga bisa dikatakan sebagai penyangga tak langsung tentu juga harus menyusun strategi untuk menyukseskan perkembangan tersebut, dan ada empat wilayah di Kalsel yang disebutkan bisa berpengaruh antara lain Banjarmasin, Banjarbaru, Tabalong, serta Tanah Bumbu.
Terdapat 14 item dukungan kesiapan Banjarmasin terhadap IKN tersebut, tambahnya seraya memperlihatkan beberapa pointer makalah dalam kegiatan yang melibatkan peserta dari perguruan tinggi, pejabat pemerintah, peneliti, dan tokoh masyarakat tersebut.
Kegiatan diakhiri dengan dialog yang disambut antusias oleh hadirin, sedikitnya 10 peserta yang sebagian besar hanya menyampaikan saran, dan pandangan serta sedikit kritikan dalam upaya menyempurnakan kajian tersebut.
Pemkot kaji kesiapan Kota Banjarmasin sebagai penyangga IKN
Selasa, 14 Maret 2023 13:02 WIB