Tanjung, Kalsel (ANTARA) - Anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suwardi Sarlan SAg berpendapat, Jembatan Santuun, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong menunjang ekonomi kerakyatan.
"Oleh karenanya, Jembatan Santuun yang runtuh tersebut segera perbaikan atau penggantian," ujarnya menjawab Antara Kalsel melalui telepon seluler/hand phone (HP), Rabu (3/8/22).
Pendapat itu merupakan hasil kesimpulan pertemuannya dengan pimpinan/anggota DPRD "Bumi Saraba Kawa" Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel yang berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut, Selasa (2/8/22) sore.
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu, minimal segera pembangunan jembatan darurat agar roda perekonomian masyarakat daerah tersebut tidak stagnan.
"Sedang ke depannya, mungkin cukup pembangunan jembatan gantung yang hanya bisa dilewati mobil kecil atau bukan angkutan berat," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu.
Jembatan Santuun yang runtuh itu konstruksi Ulin (kayu besi), karena tak kuat menahan beban truk yang mengangkut Ulin dan beragam jenis kayu lainnya beberapa waktu lalu.
Sehubungan persoalan Jembatan Santuun (sekitar 280 kilometer utara Banjarmasin) itu, wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengangkatnya/mempertanyakan saat rapat kerja Komisi III dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel nanti
"Dalam kunjungan kerja (Kunker) ke Bumi Saraba Kawa Tabalong saya bersama Habib Muhammad Zen Bahasyim (PAN), dan turut serta anggota Komisi IV Bidang Kesra Firman Yusi SP (PKS) dari Dapil yang sama," ujarnya.
"Sedangkan yang menerima Kunker kami ke Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Tabalong, 1 - 3 Agustus 2022 tersebut antara lain Wakil Ketua DPRD setempat Habib Taufan dan beberapa anggotanya," demikian Suwardi Sarlan.