Kandangan, Kalsel (ANTARA) - Warga "kota dodol" Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) tumpah ruah menyaksikan malam lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.
Pantauan Antara Kalsel di lapangan, Ahad (1/5/22) malam melaporkan, selain menyaksikan pawai dengan bertakbir, tahlil dan tahmid, juga keramaian malam lebaran yang semarak dengan petasan serta kembang api silih berganti.
Keramaian malam lebaran 1443 H terpusat dekat lapangan depan rumah jabatan Bupati HSS H Akhmad Fikry dan sekitarnya dengan pengawalan pengamanan dari jajaran Polres, anggota TNI serta awak Balakar yang membantu pengaturan lalulintas.
Beberapa yang menyaksikan kemeriahan malam lebaran 1443 H menyatakan gembira, karena sekitar dua tahun atau sejak pandemi COVID-19 tidak ada keramaian menyambut lebaran.
"Jadi wajarlah warga tumpah ruah menyaksikan keramaian malam lebaran kali ini, karena sebelumnya tidak ada saat pandemi COVID-19," ujar Tika (33) penduduk setempat.
"Sayangnya rute pawai hanya dalam kota sehingga waktunya juga tidak lama dan banyak warga kota dodol Kandangan (135 kilometer dari Banjarmasin) tak berkesempatan melihat," lanjut ibu dari dua anak itu.
Namun warga masih bisa menyaksikan kemeriahan malam lebaran seiring melandai pandemi COVID-19, bukan cuma di "Bumi Rakat Mufakat" atau "Bumi Perjuangan Pahlawan Antaludin" HSS, tetapi seantero "Bumi Lambung Mangkurat" atau "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari"Kalsel.
Keberuntungan warga bisa menyaksikan kemeriahan malam lebaran Idul Fitri 1443 H, kendati sore turun hujan lebat, tapi malam hari sudah reda.
Oleh karenanya malam lebaran di kota dodol Kandangan yang juga terkenal dengan kuliner ketupatnya (Ketupat Kandangan) itu cuaca/udara terasa dingin, tapi dipanaskan oleh kemaraian manusia nonton manusia dan semaraknya bunga api serta petasan
Sementara pada kesempatan malam lebaran 1443 H, pemerintah kabupaten (Pemkab) HSS berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat membagi kegiatan pawai atas beberapa zona guna menghindari kemacetan total lalulintas.
Warga kota dodol Kandangan yang menyaksikan/memeriahkan malam lebaran 1443 H sebagian besar memakai masker, kecuali yang naik sepeda motor banyak tak berhelm.