Polsek Salam Babaris temukan titik panas di area lubang tambang milik PT Binuang Mitra Bersama (BMB), tidak ada penanganan khusus oleh polisi karena tidak bisa menjangkau dan tidak memiliki perlengkapan memadai, Kamis, (24/3)
Kapolsek Salam Babaris IPTU Indra Wahyu Wibowo mengatakan lokasi titik panas yang terdeteksi aplikasi Measure Map berada di wilayah Desa Pantai Cabe, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
"Ya, ini merupakan bentuk kewaspadaan dini Polsek Salam Babaris dalam menghadapi Karhutla, titik panas selalu kita monitor. Kemarin, ternyata lokasinya berada di area lubang tambang PT BMB yang dikerjakan PT CK, ini kali kedua terdeteksi," ujarnya, Jum'at.
"Untuk penanganan belum ada hal khusus, mengingat yang terbakar batubara kalori low jadi tidak bisa dipadamkan, biasa harus penanganan khusus," sambungnya.
Pemantauan titik panas di wilayah tugasnya, kata dia, selalu dilakukan untuk menghindari Karhutla yang berpotensi berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat.
"Sampai saat ini belum ada permasalahan lokasi tambang batubara yang terbakar merambat ke area hutan atau lahan," ungkapnya.
Di wilayah Kecamatan Salam Babaris, kata dia, ada dua area tambang batubara yang aktif produksi, milik PT BMB dan PT Hasnur Riung Sinergi (HRS).
Atas peristiwa yang terjadi, dia menghimbau kepada pemilik perusahaan agar proaktif dalam menangani lubang tambang yang terbakar, mengingat sarana dan prasarana upaya pemadaman sulit dilakukan.
"Serta dalam proses pemadaman nantinya pihak perusahaan bisa bersama-sama dengan stake holder yang ada, guna melakukan upaya yang maksimal," ujarnya.
Kapolsek Salam Babaris IPTU Indra Wahyu Wibowo mengatakan lokasi titik panas yang terdeteksi aplikasi Measure Map berada di wilayah Desa Pantai Cabe, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
"Ya, ini merupakan bentuk kewaspadaan dini Polsek Salam Babaris dalam menghadapi Karhutla, titik panas selalu kita monitor. Kemarin, ternyata lokasinya berada di area lubang tambang PT BMB yang dikerjakan PT CK, ini kali kedua terdeteksi," ujarnya, Jum'at.
"Untuk penanganan belum ada hal khusus, mengingat yang terbakar batubara kalori low jadi tidak bisa dipadamkan, biasa harus penanganan khusus," sambungnya.
Pemantauan titik panas di wilayah tugasnya, kata dia, selalu dilakukan untuk menghindari Karhutla yang berpotensi berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat.
"Sampai saat ini belum ada permasalahan lokasi tambang batubara yang terbakar merambat ke area hutan atau lahan," ungkapnya.
Di wilayah Kecamatan Salam Babaris, kata dia, ada dua area tambang batubara yang aktif produksi, milik PT BMB dan PT Hasnur Riung Sinergi (HRS).
Atas peristiwa yang terjadi, dia menghimbau kepada pemilik perusahaan agar proaktif dalam menangani lubang tambang yang terbakar, mengingat sarana dan prasarana upaya pemadaman sulit dilakukan.
"Serta dalam proses pemadaman nantinya pihak perusahaan bisa bersama-sama dengan stake holder yang ada, guna melakukan upaya yang maksimal," ujarnya.