Martapura, (Antaranews Kalsel) - Peringatan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), diharapkan mampu meningkatkan eksistensi PGRI dengan menjadikannya sebagai organisasi profesi yang lebih kuat dan bermartabat, membangun solidaritas dan kesetiakawanan anggota.
Serta mampu meningkatkan semangat anggotanya menggugah pihak lain untuk berperan maksimal dalam memuliakan guru dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Banjar, termasuk menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat.
Demikian pidato yang disampaikan Pejabat Bupati Banjar Rachmadi Kurdi saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-70 Tingkat Kabupaten Banjar Tahun 2015 di lapangan Desa Ataya Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Tampak pula hadir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar H Gt Rusfan Noor, Camat Astambul H Sukasto, Kapolsek Astambul dan Koramil Astambul.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Banjar, kata Pj. Bupati Banjar, kami mengucapkan Selamat HUT PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional tahun 2015.
Tahun ini tepat 70 tahun usia PGRI, usia yang matang sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan yang dikenal sebagai jati diri organisasi sejak awal berdirinya sejak tahun 1945. Perayaan ke-7 dasawarsa kali ini dirayakan dengan berbagai kegiatan untuk memantapkan PGRI sebagai organisasi profesi guru dengan puncak acara di tingkat nasional akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2015 di Stadion Utama, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta yang dihadiri oleh 100.000 guru dan tenaga kependidikan dari seluruh Indonesia.
Sudah sepantasnya kita patut bersyukur bahwa Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 telah menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Penetapan ini sebuah pengakuan bahwa sejarah perjuangan PGRI merupakan perjuangan sistematis dan komprehensif bagi seluruh guru. Pengakuan itu, semakin diperkuat karena hari kelahiran PGRI sebagai HGN telah ditetapkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 dan HUT ke-70 PGRI adalah, "Memantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat." Tema ini menunjukkan bahwa PGRI harus selalu membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
PGRI menyadari, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa persatuan. Tidak ada persatuan tanpa berhimpun dan berserikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan bangsa.
Sebagai organisasi profesi guru, PGRI telah memiliki instrumen penting sebagai bingkai mentalitas dan moralitas guru dalam bekerja yaitu Kode Etik Guru dan Dewan Kehormatan Guru Indonesia. Sejak tahun 1973, PGRI telah memiliki Kode Etik Guru yang pada tahun 2008 disesuaikan dengan ketentuan yang dipersyaratkan perundang-undangan dan terakhir disempurnakan pada tahun 2013.
Sejalan dengan itu, PGRI telah membentuk pengurus DKGI di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk menegakkan Kode Etik Guru. Implementasi Kode Etik Guru secara konsekuen menuntun perilaku moral guru Indonesia ke arah guru yang profesional, sejahtera, terlindungi serta bermartabat. “ucapnya mengakhiri pidato HUT PGRI ke-70 Tingkat Kabupaten Banjar.(yani/e)