Kandangan (ANTARA) - Harga cabai di Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan mencapai Rp100 ribu per kilogram bahkan lebih sejak beberapa hari terakhir.
Hal itu disampaikan Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), H Achmad Fikry didampingi Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, dan Sekretaris Daerah, H.Muhammad Noor, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di aula Rakat Mufakat (Ramu) Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS.
Bupati mengatakan, sebelumnya dia bersama tim terkait memantau harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kandangan, dan ternyata ada kenaikan harga kebutuhan pokok seperti cabai.
"Terjadi kenaikan harga pada minyak goreng dan telur. Khusus cabai terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan yang kini mencapai Rp100 ribu per kilogram bahkan lebih, sedangkan yang lainnya cenderung stabil," katanya.
Menurut bupati, kenaikan harga cabai, justru menjadi sesuatu yang patut disyukuri, karena akan mengangkat kesejahteraan para petani cabai yang ada di daerah ini.
Baca juga: Rakor TPID bahas ketersedian bahan pokok dan pengendalian inflasi
Diharapkan, kenaikan harga ini juga diimbangi dengan produksi dan ketersediaan barang yang cukup, sehingga warga tetap mudah untuk mendapatkan seluruh kebutuhan yang mereka cari.
Membantu meringankan beban masyarakat, kata dia, Pemkab HSS juga telah menggelar pasar murah khususnya untuk gas elpiji,
Dalam kesempatan ini, ia mengucapkan terima kasih kepada instansi lintas sektor yang selama ini terlibat dan selalu bersinergi dengan Pemkab HSS dalam hal pengendalian inflasi daerah, khususnya kepada Bank Indonesia dan Bulog.
Baca juga: Pantauan TPID di Pasar Kandangan tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok
Sesaat sebelum beranjak untuk mengikuti acara penerimaan penghargaan IGA 2021, ia juga menyampaikan terima kasih kepada para peserta rapat yang selalu menjaga protokol kesehatan.
"HSS Insya Allah hari ini bisa mencapai target minimal 70 persen untuk jumlah warga yang sudah melakukan vaksinasi COVID-19. Upaya vaksinasi ini akan terus dilakukan, hal ini semata untuk membentengi masyarakat dan warga HSS dari bahaya penyebaran wabah COVID-19," katanya.