Lombok (ANTARA) - Perjalanan studi tiru program CSR PT Antang Gunung Meratus (AGM) bersama para camat dan kepala desa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memberikan inspirasi sekaligus membuka ide pembangunan desa, tentang bagaimana ide tersebut kemudian ditekuni dan diusahakan bersama akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan ekonomi masyarakat.
Manajemen PT AGM melalui CSR dalam studi tiru mengajak para camat dan kepala desa mengunjungi Desa Bilebante, di Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, sebuah desa wisata yang berhasil mengembangkan potensi yang ada sehingga menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi NTB, walaupun diketahui sebelumnya desa tersebut merupakan bekas lahan pertambangan galian C jenis pasir.
"Kita ingin agar para kepala desa melihat langsung bagaimana kondisi dan pengelolaan desa wisata tersebut, menggali informasi dan bisa langsung sharing dengan pemerintah desa yang mengelola obyek-obyek wisata, dan apabila memungkinkan nantinya bisa diterapkan polanya dalam pembangunan di wilayahnya apabila ingin menjadi desa wisata," kata CSR Superintendent PT AGM, Syamsul Bahri, Jum'at (18/12).
Baca juga: Disponsori Perusahaan Tambang, Artis Yeslin Wang explore wisata di HST
Dijelaskan dia, pemilihan Desa Wisata Bilebante sebagai salah satu tujuan studi tiru kali ini juga tentu dengan alasan dan sesuai program CSR di dua kabupaten, yakni di HSS dan Tapin di bidang pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi, melalui studi budidaya perikanan dan desa wisata.
Kepala Desa Bilebante, Rokyatulwaudin, mengatakan pengembangan desa wisata berawal dari keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pengembangan desa wisata lebih tepat untuk difokuskan dan menghentikan pertambangan pasir.
Menurut dia, desa wisata terbukti menyerap tenaga kerja lokal di desa, membuka kesempatan peluang kerja dan memaksimalkan potensi yang dimiliki desanya seperti tempat pemancingan dan terapis, pengelolaan tempat wisata oleh pemerintah desa dengan memberdayakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Baca juga: Video-PT AGM realisasikan ribuan paket bantuan COVID-19 untuk masyarakat HSS
"Saat ini memang untuk Pasar Pancing masih dalam tahap renovasi dan terdampak pandemi COVID-19, namun direncanakan akan kembali dioperasikan di Bulan Januari 2022 setelah renovasi selesai, dan kunjungan wisata di desa ini biasanya akan ramai di akhir pekan atau di hari Sabtu dan Minggu, mendukung pariwisata desa juga telah ada beberapa home stay bagi wisatawan yang ingin menginap," katanya, yang menjabat kepala desa tiga periode hingga saat ini.
Adapun beberapa jenis wisata yang dapat dinikmati pengunjung di desa ini antaralain, pasar pancing, bersepeda di lingkungan desa yang asri dengan pemandangan pemukiman, suasana sungai, persawahan dan lainnya di desa yang mengusung konsep desa wisata hijau, menikmati pijatan terapis, minuman herbal dan oleh-oleh baik kuliner maupun kerajinan khas daerah.
Cerita dari Desa Bilebante, bermula lahan ekstambang pasir jadi desa wisata
Sabtu, 18 Desember 2021 13:47 WIB
Pengembangan desa wisata berawal dari keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pengembangan desa wisata lebih tepat untuk difokuskan dan menghentikan pertambangan pasir,