Keeksotisan air terjun Benang Kelambu bisa dinikmati setelah menyaksikan panorama Benang Setokel, air terjun kembar dengan tinggi sekitar 20 meter yang ditemui setelah perjalanan melintasi jalan-jalan desa selama sekitar satu jam menggunakan mobil dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dan jalan kaki melewati tiga tangga menurun.
Pengunjung mesti berjalan kaki selama sekitar 45 menit melalui rute sepanjang satu kilometer yang membelah hutan tropis kaki Gunung Rinjani untuk mencapai air terjun Benang Kelambu dari Benang Setokel. Medannya cukup menguji lutut dan nafas karena jalurnya naik turun dan belum semuanya permanen.
Sekitar 1,5 meter jalan menuju Benang Kelambu cukup nyaman dilewati karena mendatar, namun sesudahnya ada tikungan pertama yang menurun tajam dan membutuhkan kehati-hatian pejalan, utamanya saat musim penghujan.
Kendati demikian kelelahan perjalanan itu langsung akan mereda setelah mendengar suara limpahan air dari batuan cadas berbentuk kelambu saat menuruni tangga menuju area air terjun, lalu melihat air terjun dari tebing berselimut lumut dan dedaunan. Bentuk air terjun itu memang terlihat mirip kelambu yang terpasang di tebing.
Tingkat pertama air terjun itu tingginya sekitar 30 meter, tingkat keduanya sekitar 10 meter dan tingkat ketiga sekitar lima meter tingginya. Tepat di bawah air terjun itu ada sungai, tempat para pengunjung bisa berendam. Airnya terasa menyegarkan.
Tidak jauh dari sana, ada bendungan dengan lebar sekitar lima meter dan tinggi dinding sekitar dua meter yang menjadi tempat wisatawan berswafoto di balik tirai air. Di bawahnya, ada kolam penampungan air yang juga bisa menjadi tempat untuk berendam, menikmati kesegaran air dari Gunung Rinjani. Kalau enggan berendam, bermain-main air pun menyenangkan di sana.
"Air terjun Benang Kelambu ini memang cantik dan luar biasa," kata wisatawan asal Prancis yang mengaku bernama Frank.
Frank mengaku penasaran dengan keindahan Pulau Lombok, sehingga mampir sebelum berlibur di Pulau Bali.
Pedagang makanan di kawasan objek wisata Benang Setokel dan Benang Kelambu menuturkan kebanyakan wisatawan yang berwisata ke air terjun itu berasal dari mancanegara.
Ia menambahkan sebagian besar wisatawan biasanya hanya melakukan perjalanan sampai ke air terjun Benang Sekotel karena perjalanan menuju Benang Kelambu lebih jauh.
Biasanya wisatawan lokal datang pada Sabtu dan Minggu saja, sedangkan wisatawan mancanegara banyak yang datang hampir setiap hari, kata pedagang itu mengenai air terjun yang berada sekitar 35 kilometer dari Kota Mataram.
Untuk mencapai air terjun itu, tidak jauh dari Taman Air Narmada pengunjung harus berbelok ke kiri tepat di pertigaan jalan menuju Desa Aik Berik yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
Pengunjung memang harus banyak bertanya kepada warga untuk mencapai pintu gerbang objek wisata alam tersebut, namun dijamin akan dijawab ramah oleh warga setempat yang akan mengarahkan wisatawan menuju area wisata alam.
Sesampainya di pintu gerbang, per wisatawan dikutip uang masuk Rp5 ribu dan ongkos parkir kendaraan roda empat Rp10 ribu.
Yang patut disayangkan, pengunjung air terjun indah itu sebagian kurang peduli pada lingkungan. Sampah sesekali ditemui dalam perjalanan menuju air terjun mesti tempat-tempat sampah sudah disediakan.
Baca juga:
Menelusuri keindahan wisata Air Terjun Segenter
Bilelando, wisata bahari andalan Lombok Tengah
Pengunjung mesti berjalan kaki selama sekitar 45 menit melalui rute sepanjang satu kilometer yang membelah hutan tropis kaki Gunung Rinjani untuk mencapai air terjun Benang Kelambu dari Benang Setokel. Medannya cukup menguji lutut dan nafas karena jalurnya naik turun dan belum semuanya permanen.
Sekitar 1,5 meter jalan menuju Benang Kelambu cukup nyaman dilewati karena mendatar, namun sesudahnya ada tikungan pertama yang menurun tajam dan membutuhkan kehati-hatian pejalan, utamanya saat musim penghujan.
Kendati demikian kelelahan perjalanan itu langsung akan mereda setelah mendengar suara limpahan air dari batuan cadas berbentuk kelambu saat menuruni tangga menuju area air terjun, lalu melihat air terjun dari tebing berselimut lumut dan dedaunan. Bentuk air terjun itu memang terlihat mirip kelambu yang terpasang di tebing.
Tingkat pertama air terjun itu tingginya sekitar 30 meter, tingkat keduanya sekitar 10 meter dan tingkat ketiga sekitar lima meter tingginya. Tepat di bawah air terjun itu ada sungai, tempat para pengunjung bisa berendam. Airnya terasa menyegarkan.
Tidak jauh dari sana, ada bendungan dengan lebar sekitar lima meter dan tinggi dinding sekitar dua meter yang menjadi tempat wisatawan berswafoto di balik tirai air. Di bawahnya, ada kolam penampungan air yang juga bisa menjadi tempat untuk berendam, menikmati kesegaran air dari Gunung Rinjani. Kalau enggan berendam, bermain-main air pun menyenangkan di sana.
"Air terjun Benang Kelambu ini memang cantik dan luar biasa," kata wisatawan asal Prancis yang mengaku bernama Frank.
Frank mengaku penasaran dengan keindahan Pulau Lombok, sehingga mampir sebelum berlibur di Pulau Bali.
Pedagang makanan di kawasan objek wisata Benang Setokel dan Benang Kelambu menuturkan kebanyakan wisatawan yang berwisata ke air terjun itu berasal dari mancanegara.
Ia menambahkan sebagian besar wisatawan biasanya hanya melakukan perjalanan sampai ke air terjun Benang Sekotel karena perjalanan menuju Benang Kelambu lebih jauh.
Biasanya wisatawan lokal datang pada Sabtu dan Minggu saja, sedangkan wisatawan mancanegara banyak yang datang hampir setiap hari, kata pedagang itu mengenai air terjun yang berada sekitar 35 kilometer dari Kota Mataram.
Untuk mencapai air terjun itu, tidak jauh dari Taman Air Narmada pengunjung harus berbelok ke kiri tepat di pertigaan jalan menuju Desa Aik Berik yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
Pengunjung memang harus banyak bertanya kepada warga untuk mencapai pintu gerbang objek wisata alam tersebut, namun dijamin akan dijawab ramah oleh warga setempat yang akan mengarahkan wisatawan menuju area wisata alam.
Sesampainya di pintu gerbang, per wisatawan dikutip uang masuk Rp5 ribu dan ongkos parkir kendaraan roda empat Rp10 ribu.
Yang patut disayangkan, pengunjung air terjun indah itu sebagian kurang peduli pada lingkungan. Sampah sesekali ditemui dalam perjalanan menuju air terjun mesti tempat-tempat sampah sudah disediakan.
Baca juga:
Menelusuri keindahan wisata Air Terjun Segenter
Bilelando, wisata bahari andalan Lombok Tengah
Editor: Maryati