Hal tersebut disampaikan Ahyat pada sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Banjarmasin bersama Mandiri Sekuritas dengan Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Banjarbaru yang bertajuk "Cerdas Investasi di Pasar Modal Indonesia".
Menurut Ahyat, pola pikir pengusaha harus terbuka luas dan terus mencari peluang untuk mengembangkan potensi yang ada.
"Dengan edukasi ini, kita semakin tahu apa itu pasar modal, sehingga dapat membaca peluang untuk berinvestasi saham dan mengembangkan aset kita," katanya.
Dalam kegiatan berkonsep seminar tersebut dihadiri 47 peserta yang berasal dari kalangan pengusaha yang tergabung dalam HIPMI Banjarbaru, Anggota Ikatan Wanita Pengusa Indonesia (IWAPI) Banjarbaru dan pelaku usaha menengah dan kecil (UKM).
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Banjarmasin, M. Wira Adibrata mengatakan edukasi dan sosialisasi ini digelar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya kalangan pengusaha untuk mulai mengenal pasar modal sejak dini.
"Pasar Modal ini sangat dinamis sekali. Perkembangannya sangat pesat dan para pelaku usaha harus mulai bisa mengikutinya sehingga dapat berinovasi seiring dengan perkembangannya,"katanya.
Wira menambahkan, pihaknya tidak hanya mengedukasi untuk jadi investor saham, tetapi juga meng edukasi bagaimana dan kenapa sebuah perusahaan memutuskan untuk go public.
"Tidak menutup kemungkinan-kan usaha menengah nantinya bisamendapatkan pendanaan dari Pasar Modal," katanya.
Finky Wirawan, selaku pembicara dari Mandiri Sekuritas memaparkan kondisi ekonomi yang cenderung melemah dan berdampak langsung terhadap jatuhnya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia justru sebagai peluang untuk masuk.
"Ini time to buy. Harga sedang ter diskon besar-besaran. Tetapi kita harus pelajari betul, perusahaan yang mau kita beli sahamnya," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Mandiri Sekuritas membuka stand dan mendata 25 investor baru.