Tanjung (ANTARA) - Budidaya madu lebah kelulut saat ini menjadi trend di kalangan masyarakat, karena memiliki potensi ekonomi dan khasiat yang baik bagi kesehatan.
Hadirnya potensi ini membuat banyak orang tertarik merintis usaha madu kelulut salah satunya Ponpes Miftahul Ulum Desa Bangkiling Raya Kabupaten Tabalong.
Namun tingginya semangat tidak diiringi dengan pengetahuan budidaya yang memadai membuat usaha ini belum berkembang dengan baik.
Dari situ Adaro bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melalui Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) dengan skema Matching Fund bergerak memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pondok pesantren Miftahul Ulum Desa Bangkiling Raya .
Melalui pelatihan yang diselenggarakan pada 20-21 November 2021 para ustadz, santri serta mahasiswa magang ponpes Miftahul Ulum diberikan edukasi mengenai teknik budidaya kelulut yang baik dan benar tim dosen Fakultas Kehutanan ULM.
Teknik budidaya yang diajarkan mencakup pengembangan tanaman pakan lebah kelulut serta strategi dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas madu.
Selain itu trik bisnis madu kelulut juga turut diberikan agar memudahkan para santri dalam memasarkan produknya.
Dalam kegiatannya Ketua Tim pelaksana riset madu Trisnu Satriadi, S.Hut., M,Si mejelaskan pentingnya edukasi awal bila ingin menjalankan budidaya madu lebah kelulut agar hasil yang didapat lebih optimal.
“ Perlu pengetahuan budidaya madu kelulut seperti potensi hama, jenis tanaman pakan, ukuran stup dll, agar hasil yang didapat bisa sesuai dengan harapan kita,” ungkapnya .
Tidak hanya edukasi secara teori, pelatihan pun dilakukan dengan praktik langsung ke kebun budidaya lebah kelulut yang di miliki ponpes Miftahul Ulum.
Di lapangan para santri diajarkan cara memindah serta menambah koloni lebah kelulut, selain itu juga turut dilakukan penyesuaian kayu sarang agar lebah bisa tinggal di tempat yang telah disediakan secara optimal, sehingga bisa menambah produktivitas madu.
Selain itu penanaman pohon sebagai sumber makanan lebah kelulut pun turut dilakukan, sebanyak puluhan tanaman dari jenis tanaman air mata pengantin, kaliandra dan santos ditanam di sekitar rumah stup kelulut agar madu yang dihasilkan berkualitas.
Ketua Badan Pengelola Usaha Ponpes Miftahul Ulum, Ustadz Abdul Gafur mengaku senang dengan adanya pelatihan, karena melalui kegiatan ini mereka mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat terutama dalam pengembangan unit usaha budidaya madu kelulut.
“ Alhamdulillah melalui pelatihan ini kami mendapatkan ilmu yang berharga terutama dalam proses budidaya madu kelulut,” tutur Ustadz Gafur.
Lebih lanjut ia berharap dengan ilmu yang didapatkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas madu dalam usaha yang ia dan para santri jalankan.