Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Warga Sapala di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mulai mengalamai krisis air bersih akibat musim kemarau.
Warga Sapala Abdussalam, Selasa mengatakan beberapa rumah warga dan satu sekolah mulai tidak dialiri air Pansimas karena debit sumur bor dan suplai air berkurang.
"Banyak Rumah Warga yang tidak dialiri air Pansimas sehingga harus mengambil air Pansimas menggunakan galon dan jerigen," kata Abdussalam.
Abdussalam yang juga Kepala SMK Sapala ini mengatakan air Pansimas juga berhenti mengalir di sekolahnya sehingga siswa harus jalan kaki sejauh 700 meter ke sungai untuk sekedar mendapatkan air dan buang hajat.
Ia menuturkan krisis air Pansimas ini mulai dirasakan warga di Rt 1, 8 dan 9 yang padat pemukiman.
"Warga di Rt 1 terdiri 65 rumah namun hanya memiliki satu sumur bor untuk Pansimas sehingga saat musim kemarau suplai air tidak mampu menjangkau semua rumah warga," tuturnya.
Warga Sapala, katanya hanya menggunakan air pansimas untuk dikonsumsi, sedangkan untuk aktivitas mandi, mencuci pakaian dan lainnya dilakukan di sungai.
Abdussalam berharap pemerintah bisa menambah jumlah sumur bor agar suplai air dimusim kemarau tidak berkurang.
Koordinator Kabupaten Program Pansimas Muhammad Zakir mengatakan hanya desa yang dinilai baik dalam pengelolaan Pansimas yang bisa diusulkan kembali mendapat tambahan dana untuk peningatan Program Pansimas.
Dikatakan, tersedia dana hibah yang bisa diberikan kepada desa yang baik dalam pengelolaan program pansimas.
Dana hibah tersebut, kata Zakir bisa digunakan untuk membuat sumur baru, menambah pipa, tong air dan sebagainya.
"Nanti kita liat dulu dilapangan bagaimana pengelolaan Pansimasnya, agar bantuan pansimas tidak tumpang tindih" kata Zakir.
Zakir menyadari bahwa suplai air Pansimas akan berkurang selama musim kemarau, sehingga beberapa rumah tidak menerima aliran air lagi.
Diterangkan, sebanyak lima desa di Kecamatan Paminggir termasuk Desa Sapala mendapat bantuan Program Pansimas, kecuali Desa Paminggir dan Desa Paminggir Seberang.
"Tiap desa minimal dibangunkan tiga sumur dan tiga tong besar untuk distribusi air bersih," katanya.
Zakir mengatakan penyaluran air pansimas melalui pipa ledeng di Wilayah Kecamatan Paminggir memang agak sulit menjangkau rumah warga karena wilayah desa yang berada diperairan rawa.
"Rumah yang berada jauh dari pemukiman tidak terjangkau pelayanan air Pansimas ini," pungkasnya.
Warga Sapala Mulai Krisis Air Bersih
Selasa, 25 Agustus 2015 13:50 WIB
Banyak Rumah Warga yang tidak dialiri air Pansimas sehingga harus mengambil air Pansimas menggunakan galon dan dirigen,"