Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan hadiah masing-masing 50 traktor kepada tiga bupati di Kalimantan Selatan yang hadir dalam rapat koordinasi peningkatan produksi pangan di Graha Abdi Persada Banjarmasin.
Menteri Amran yang memberikan sambutan dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Banjarmasin, Selasa, tiba-tiba menanyakan bupati mana saja yang hadir dalam rapat koordinasi.
"Terima kasih ada tiga bupati yang hadir, tanpa bermaksud membeda-bedakan, ketiga bupati tersebut saya berikan masing-masing 50 traktor, yang akan langsung dikirim dari Jakarta," katanya.
Tiga bupati yang hadir tersebut, adalah Bupati Tapin, HM Ariffin, Wakil Bupati Tanah Laut, Sukamta dan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Adriansyah.
Pemberian traktor tersebut, sebagai upaya pemerintah untuk terus mendorong peningkatan produksi pangan di wilayah Kalimantan Selatan, dan Kalimantan lainnya untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
Menurut Menteri, saat ini Kementerian Pertanian sedang fokus untuk mengembangkan produksi pangan wilayah Kalimantan, karena memiliki potensi yang tinggi untuk terus didorong perkembangannya.
"Kita akan mengupayakan dengan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan produksi pangan Kalimantan, antara lain dengan program tanam dari yang saat ini baru satu kali panen menjadi dua bahkan tiga kali panen," katanya.
Saat ini, kata dia, produksi padi Kalsel, sudah cukup luar biasa menyumbang pangan nasional yaitu mencapai 700 ribu ton, dan potensi tersebut masih sangat mungkin untuk terus dikembangkan menjadi lebih besar lagi.
"Saya sudah satu minggu ini berada di wilayah Kalimantan, untuk mengetahui secara langsung potensi yang bisa dikembangkan, dan apa yang bisa dilakukan pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Senin (10/8), Amran Sulaiman telah melakukan panen raya di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan dan Selasa (11/8) pagi, langsung melakukan perjalanan dinas ke Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah untuk meninjau potensi lahan di daerah tersebut.
Kemudian, Selasa siang, Menteri langsung membuka rapat koordinasi yang juga dihadiri oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Tarmidzi A Karim yang baru dilantik Menteri Dalam Negeri, Senin (10/8).
Menurut Menteri, banyak daerah di Kalimantan Selatan yang memiliki potensi besar untuk ditingkatkan produksinya, melalui teknologi pertanian yang sesuai dengan kondisi lahan.
Apalagi saat ini, di saat daerah lain terkena dampak El Nino, wilayah Kalimantan Selatan tidak terpengaruh, justru terjadi peningkatan produksi, tentu ini merupakan suatu harapan baru untuk terus dikembangkan.
Sebelumnya, Menteri melakukan panen raya di Barito Kuala dilaksanakan di Desa Karang Buah, Kecamatan Belawang. Jenis varietas padi yang dipanen adalah Margasari dan Inpara. Total luas lahan yang dipanen cukup besar, mencapai 160 hektare.
Dengan masa tanam yang singkat, produktivitas yang dicapai dari lahan tersebut mencapai 4,7 ton per hektare. Suatu angka yang sangat menerbitkan harapan dan optimisme di tengah kabar ancaman kekeringan di lahan pertanian Indonesia.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan Fathurrahman mengatakan, produksi beras di daerahnya telah mencapai 1,7 juta ton.
Angka tersebut masih bisa bertambah seiring panen yang masih akan berlangsung di beberapa daerah lain di Kalimantan Selatan.
Sementara jika dilihat secara nasional dari Sabang sampai Merauke, data Kementerian Pertanian menyebutkan luas lahan padi yang dipanen sudah mencapai 76,3 persen.
Sampai saat ini panen raya komoditas padi memang masih terus berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Selain di Barito Kuala, panen raya juga berlangsung di Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat, Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah, Kabupaten Indramayu di Jawa Barat, dan Halmahera Utara di Maluku Utara