Martapura (ANTARA) - Kabupaten Banjar kembali menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Pratama tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) Republik Indonesia.
Pengumuman penghargaan dilakukan virtual oleh Kemen PPPA RI dan dikuti seluruh kepala daerah di Indonesia termasuk Bupati Banjar Saidi Mansyur mengikuti di Command Center Manis, di Martapura, Kamis.
"Sebelumnya, kami optimis Kabupaten Banjar meraih penghargaan itu dan terbukti bisa meraihnya kembali," ujar bupati didampingi Ketua Gugus Tugas KLA Banjar Galuh Tantri Narindra, dan Kepala DP2KBP3A Siti Hamidah.
Ditekankan, penghargaan ketiga kali yang diraih Kabupaten Banjar itu merupakan kerja sama berbagai pihak sehingga mengapresiasi apa yang telah dilakukan dan diharapkan bisa ditingkatkan di masa mendatang.
Diharapkan pula, prestasi yang diraih mampu ditingkatkan yakni meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak tahun 2022 dengan predikat yang lebih tinggi yakni penghargaan tingkat Madya dari Kementerian PPPA.
Kepala DP2KBP3A Banjar Siti Hamidah, pihaknya melakukan inovasi bekerja sama gugus tugas KLA serta Disdukcapil melalui Pilanduk MANIS, Lapas Ramah Anak, MPP Ramah Anak dan Mesjid Ramah Anak.
Sebelumnya Menteri PPPA RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan terima kasih kepada seluruh kepala daerah atas sumbangsih dan kerja nyata demi memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
Disebutkan, seluruh Indonesia sudah sebanyak 275 kabupaten/kota yang telah mendapatkan predikat Layak Anak baik tingkat Pratama, Madya, Nindya dan Utama yang diperjuangkan kepala daerahnya.
"Kami menyadari mencapai hal itu bukan perjuangan yang mudah, karena membutuhkan komitmen kuat, proses yang panjang serta pengorbanan dari seluruh pihak demi terlindunginya anak-anak," ucap menteri.
Diharapkan, predikat KLA memberikan manfaat besar bagi perempuan dan anak serta menjadi inspirasi, motivasi, kekuatan dan dorongan bagi semua khususnya kabupaten, kota dan provinsi di seluruh Indonesia untuk menjadikan program pembangunan anak sebagai prioritas mewujudkan Anak Terlindungi Indonesia Maju.