Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng Forum Rektor Indonesia (FRI) untuk mendukung penguatan dan fasilitasi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kerja sama tersebut tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kolaborasi Program dan Kegiatan Pengembangan UMKM Dalam Rangka Penanaman Modal yang ditandatangani Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua FRI Arif Satria di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/6).
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, Bahlil mengatakan UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
Selain kemudahan perizinan melalui sistem Online Single Submission (OSS), Bahlil menambahkan negara juga mempermudah akses bagi UMKM untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan berupa kredit usaha.
"Namun 53 persen UMKM ini masih informal. Anak muda yang ingin jadi pengusaha UMKM sedikit sekali, karena perizinannya susah. Oleh karena itu kami dorong percepatan untuk UMKM yang belum memiliki izin agar mengurus NIB (Nomor Induk Berusaha) melalui OSS," katanya.
Menurut Bahlil, pendampingan dari Kementerian Investasi/BKPM dan asosiasi pengusaha seperti Kadin dan Hipmi juga diharapkan dapat menguatkan semangat kewirausahaan mahasiswa. Tujuannya, agar semakin banyak lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengusaha.
"Kita dorong output mahasiswa perguruan tinggi ini untuk bisa menjadi entrepreneur. Namun, hal ini tidak bisa hanya dari kemauan mahasiswa saja. Negara juga harus hadir memfasilitasi perizinannya," tambahnya.
Bahlil menambahkan, kerja sama tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dan merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK) yang telah disahkan pada November tahun 2020 lalu.
Dalam hal ini, Kementerian Investasi/BKPM terus melakukan fasilitasi seluruh investor yang menanamkan investasinya dan mendorong kolaborasi antara investor besar dengan pengusaha serta UMKM di daerah.
Dalam sambutannya, Arif Satria selaku Ketua FRI mengungkapkan apresiasinya atas kerja sama itu. Arif berharap kolaborasi tersebut dapat saling melengkapi peran pemerintah dan dunia akademik sehingga memberikan dampak nyata terhadap penguatan UMKM di Indonesia.
"Kami menyambut baik harapan dari Pak Menteri untuk mendorong perguruan tinggi mencetak semakin banyak pengusaha UMKM. Perguruan tinggi adalah pusatnya inovasi, namun masih memerlukan bimbingan dan pendampingan dari kementerian dan pelaku usaha," ungkap Arif.
Selain melakukan fasilitasi perizinan berusaha dan pengembangan UMKM, kerja sama itu juga mencakup kegiatan sosialisasi kebijakan penanaman modal dan perizinan berusaha; penelitian dan kajian terkait perencanaan, kebijakan, dan peraturan penanaman modal, serta kemudahan berusaha; dan atau kerja sama lainnya yang disepakati secara tertulis kedua pihak.