Tanjung, (AntaranewsKalsel) - Gelar budaya Dayak Deah Kampung Sepuluh Desa Pangelak, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, dimeriahkan berbagai permainan dan musik tradisional khas setempat.
Gelar budaya memasuki hari kedua, Sabtu, permainan yang diperagakan seperti permainan gasing yang dilakukan para pemuda dan anak-anak Dayak Desah.
Kemudian keunikan suara dari alat musik Salung yang terbuat dari bambu, permainan sentepang yakni alat untuk mengusir hewan liar agar tidak mengganggu ladang warga.
"Semua alat musik dan permainan tradisional warga Dayak Kampung Sepuluh memang berasal dari alam mulai dari bambu, rotan hingga aneka kayu hutan karena itu melalui gelar budaya ini kami ingin memperkenalkannya kepada para pengunjung," jelas Aris seorang warga Desa Pangelak.
Sementara itu Direktur Eksekutif Yayasan Putera/puteri Saraba Kawa (Pusaka) Tabalong Firman Yusi menyebutkan gelar budaya Dayak Deah Kampung Sepuluh ungkap sebagai upaya pelestarian budaya lokal agar tidak hilang oleh perubahan zaman.
"Untuk kedua kalinya gelar senin budaya Dayak Deah Kampung Sepuluh kita gelar di Desa Pangelak dengan menampilkan
berbagai kesenian hingga permainan tradisional termasuk memperkenalkan berbagai kuliner khas Dayak Deah," jelas Firman.
Berbagai sanggar seni yang terlibat dalam gelar seni budaya Dayak Deah Kampung sepuluh juga memamerkan berbagai
hasil kerajinan lokal seperti yang dilakukan Sanggara Karuhei.
Para pengunjung juga bisa melihat langsung aneka kuliner khas Dayak Deah seperti wajik pelaro, ape manuk kurung,
cacapan remenia, pelaro hingga ketupang.
Aneka kuliner khas Dayak Deah ditampilkan oleh Sanggar Seni Tatau Silu Bulau yang sebelumnya meraih gelar terbaik dalam Tabalong Etnic Festival 2012.
Rencananya gelar seni budaya dilanjutkan besok (15/2) dengan menyuguhkan berbagai atraksi menarik khas warga Dayak Deah seperti naik manau yang sangat populer di masyarakat.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Tabalong Etnic Festival (TEB) IV yang digela sejak 11 sampai 15 Februari 2015 oleh Yayasan Pusaka bekerjasama dengan PT Adaro Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kegiatan Tabalong Etnic Festival tahun ini pesertanya lebih banyak muali dari Tabalong hingga Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, kita berharap ke depan Pemerintah Daerah bisa mendukung dan melanjutkan kegiatan ini guna pelestarian budaya lokal," ujar Firman.
