Banjarmasin (ANTARA) - Kader Partai Gelora Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali melakukan aksi sosial membagikan bantuan air bersih bagi warga Handil Bakti Kelurahan Semangat Dalam Kabupaten Barito Kuala (Batola) dengan menerobos banjir.
Ketua Dewsn Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Kalsel H Riswandi SIP di Banjarmasin, Ahad menerangkan, pihaknya dalam aksi sosial kali ini sengaja memberikan bantuan air bersih atau sesuatu situasi dan kondisi kebutuhan warga masyarakat yang terdampak bencana banjir.
"Sebagai contoh pada Sabtu (23/1) kemarin, walau harus menerobos banjir, kami membantu air bersih untuk keperluan sehari-hari warga Handil Bakti karena kesulitan mendapatkan air bersih buat konsumsi mereka," ujarnya melalui WA.
Mantan anggota DPRD Kalsel dua periode itu menerangkan, dalam membagi-bagikan air bersih itu, kader Partai Gelora menyasar 250 titik rumah warga terdampak banjir terutama di ujung-ujung kawasan yang sulit terjangkau.
"Pasalnya mereka yang tinggal di ujung-ujung itu terkadang kurang terperhatikan. Sementara mereka juga dalam kesulitan dan sangat membutuhkan bantuan," lanjut mantan pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia tersebut.
Sebelumnya, Gelora Kalsel menyalurkan bantuan ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Tanah Laut (Tala) yang sangat terdampak karena terjangan banjir.
Sedangkan bantuan donasi berasal dari simpatisan kader Partai Gelora se-Indonesia yang berjibaku memberikan sumbangsih bagi warga Kalsel yang terdampak banjir.
"Bantuan berupa beras empat kilogram sebanyak 50 pcs serta air bersih 10 liter sebanyak 200 jirekan, dan kami salurkan air tandon yang disiapkan buat warga yang membutuhkan," demikian Riswandi.
Sementara itu warga RT 3 Komplek Persada Permai Baru II Handil Bakti Batola Mursidi mengaku, warga di tempat tinggalnya kesulitan mendapat air bersih sejak suplai air dari PDAM terhenti karena banjir.
Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, melalui rekaman video dia mengaku, bahwa dirinya dan warga sekitar itu memanfaatkan air banjir untuk mandi dan mencuci pakaian.
"Disini sudah sekitar 12 hari air macet, sementara ini kami menggunakan air banjir untuk mandi dan mencuci. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada keluhan sakit perut atau apapun," ucap Mursidi.