Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pelukis Kalimantan Selatan Umar Sidik menampilkan 19 karya lukisan pada pameran tunggal di Gedung Warga Sari Taman Budaya di Banjarmasin, 3 - 8 November 2014.
Pameran tunggal lukisan tersebut dalam rangkaian gelar seni pengembangan ruang kreatif 2014 Kalimantan Selatan (Kalsel) yang bertajuk; Simponi Banua Untuk Semua.
Menurut pulukis yang tinggal di Jalan Sutoyo Siswomiharjo Banjarmasin itu, lukisan yang dia pajang dalam pameran tunggal tersebut karyanya sejak 2010 hingga 2014.
Lukisan di atas kanpas berkukuran 90 x 70 cintimeter hingga dua meter. "Lukisan yang saya pamerkan jenis realis yang mengambil tema lokal," ujarnya saat berbincang dengan Antara Kalsel.
Dia menerangkan, karya seni lukis tersebut banyak menggambarkan kehidupan masyarakat dan budaya yang ditampilkannya dalam coretan sebuah figur di kanpas. "Sehingga lukisannya terasa lebih hidup," paparnya.
Seni yang disebutnya realis itu, dia akui sudah digelutinya sejak lama, dan merasa puas dengan semua hasil karyanya tersebut. "Semoga para pengunjung pameran ini juga merasakan hal yang sama," tuturnya.
Menurut dia, seni lukis mulai menggeliat di daerah Kalsel, sehingga memberikan angin segar bagi pegiat seni ini untuk terus berkarya. "Bagi saya, kesenian lukis sudah cukup cerah di sini untuk digeluti," ujarnya.
Sebab dia merasakan sendiri, beberapa hasil karyanya cukup banyak diminati hingga ada yang berani membeli puluhan juta rupiah.
Dia berharap, pemerintah memberikan ruang bagi seni lukis, yakni dengan membuatkan sebuah galeri, agar semua karya seniman lukis di daerah ini punya tempat. "Saat ini memang sulit," paparnya.
Terkait keinginan seniman lukis Kalsel itu, Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kementerian Pariwisata Juju Masunah menyatakan, sangat baik untuk direalisasikan.
"Keinginan seniman lukis tersebut bisa diajukan ke pusat. Saya yakin pemerintah akan memberi perhatian," katanya.
Tamu dari pemerintah pusat itu mengaku, dirinya sangat terkesan dengan karya-karya luksian yang dipamerkan di Taman Budaya Kalsel tersebut.
 Sebab, menurut dia, lukisan-lukisan itu terlihat sangat hidup. "Saya pribadi memandang lukisan itu seperti nyata," pungkasnya.  Â
