Banjarmasin (ANTARA) - Arnessa Ziefanka Putria, menjadi pelukis termuda yang tampil pada pameran seni rupa bertema "Junjung Galuh" dalam rangkaian peringatan Hari Kartini tahun 2025 di Gedung Warga Sari Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin.
Arnessa merupakan seniman lukis kelahiran 2011 atau siswi kelas 2 SMP Al-Azhar Banjarbaru tersebut menampilkan lukisan bertema "Duality Of Life" bersama 27 pelukis perempuan lainnya di Kalsel yang dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto, Rabu.
Baca juga: Puluhan pelukis berpartisipasi pada pameran Seni Lukis Bias Borneo 3
Bima Arya memberikan apresiasi atas seluruh karya pelukis perempuan di Kalsel, termasuk milik Arnessa Ziefanka Putria yang mampu bersanding dengan karya-karya pelukis senior dari Banjarmasin dan Banjarbaru yang akan berlangsung 24-28 April 2025.
Arnessa mengaku baru menggeluti seni lukis atau rupa di media kanvas, bahkan ini pengalaman pertama ikut pameran secara profesional.
"Awalnya melukis di kertas saja, lalu mencoba ke kanvas, saya sangat senang diundang untuk ikut pameran ini," ujarnya.
Arnessa sebetulnya memiliki bakat sebagai panari balet, bahkan pernah tampil di ajang-ajang internasional, hingga ke Eropa, salah satunya di Italia.
Namun kemudian mengembangkan bakat seninya di atas kanvas, hingga terciptalah lukisan yang indah bertema "Duality Of Life" yang dibuatnya pada 2025.
Arnessa menceritakan lukisannya yang berukuran 60x70 cm tersebut untuk mengekspresikan kompleksitas emosi manusia yang sering tersembunyi di balik ketenangan wajah. Dengan ini, dia membagi kanvas jadi dua sisi: satu sisi menggambarkan luka, ketakutan dan tekanan. Sementara sisi lain menghadirkan harapan, penyembuhan dan kebebasan.
Dia mengaku, ide lukisannya ini lahir dari banyak pengalaman pribadi dan pengamatan tentang bagaimana manusia sering berjuang di dalam dirinya sendiri. Setiap simbol punya makna; mata yang menangis darah, bunga yang mekar. Semua menyatu untuk menyuarakan sesuatu yang mungkin tak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Arnessa berkomitmen terus mengembangkan bakatnya di seni lukis dengan dukungan penuh kedua orangtuanya, hingga menjadi seniman profesional dengan banyak karya.
Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyanti memuji karya-karya seniman perempuan yang tampil pada ajang pameran seni rupa "Junjung Galuh" pertama kali di gelar di Taman Budaya Banjarmasin.
Bahkan dia mengaku takjub adanya seniman yang sangat muda menampilkan karyanya di ajang ini, tentunya sebagai seniman yang terpilih.
"Menjadi seniman lukis atau rupa ini tidak mudah, saya sendiri ingin sekali menuangkan ide-ide dan gagasan di atas kanvas, tapi tidak bisa, karena tidak memiliki bakat itu, jadi mereka yang mampu menghasilkan karya seperti ini adalah orang yang luar biasa," paparnya.
Baca juga: Pelukis Banjarmasin buat pameran tunggal di TAT Art Space Denpasar Bali
Dia pun berharap kedepannya akan banyak lagi "Kartini-Kartini" Kalsel yang memiliki bakat di seni lukis, hingga pameran selanjutnya lebih meriah dan menarik lagi.
"Hingga seni lukis dan rupa di Kalsel makin eksis, banyak seniman perempuan di dalamnya," demikian kata Suharyanti.
