Banjarmasin, 2/11 (Antara) - Sultan Haji Khairul Saleh yang terus berupaya melestarikan adat istiadat serta budaya Kerajaan Banjar, Kalimantan Selatan, menyuguhkan beragam kuliner khas daerah setempat.
Suguhan aneka ragam kuliner khas daerah Banjar itu saat resepsi perkawinan putra pertamanya dengan Hj. Raudatul Jannah di Aston Banua Hall "The Grand Banua Sper Block" Jalan A. Yani KM 11,8 Gambut Kabupaten Banjar, Minggu.
Ribuan warga yang datang dari berbagai daerah atau bukan cuma penduduk Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota itu (termasuk temu asing, seperti asal negeri Belanda) juga mencicipi kuliner khas Banjar tersebut.
Beragam kuliner khas daerah Banjar tersebut, seperti "wadai 41" (kue 41 jenis), antara lain kukulih, putu mayang, tapai ketan, lempar, serta bermacam-macan jenis susumapan.
Kemudian, beragam makanan/masakan khas daerah Banjar, antara lain "gangan kaladi" (gulai campur telas), gangan humbut (umbut kelapa), "iwak haruan" (ikan gabus) goreng, serta ikan asin sepat.
Selain itu, ketupat Kandangan (nasih ketupat pakai kuah santan, iwak haruan), soto banjar, masak "habang" (pakai bumbu masek merah) dengan beragam lauk-pauk, seperti haruan, telur, daging sapi, dan daging ayam.
Penyajian masakan tersebut ada cara prasmanan, dan sudah tersaji dalam piring makan sehingga tinggal pengunjung/undangan yang memilih, mau makan apa sesuai dengan keinginan/selera.
Pada pesta perkawinan dengan pengunjung yang mencapai belasan ribu orang itu tersedia masakan nasional guna memenuhi selera undangan yang cukup beragam pula, seperti tamu dari mancanegara, antara lain Belanda dan Australia.
Suatu hal yang menarik pada pesta di hotel yang dahulunya merupakan kawasan sawah itu wadai khas daerah Banjar untuk tamu umum sudah hampir ludes sebelum pukul 11.00 Wita, kecuali tapai ketan dan lempar.
Selain itu, tamu dari mancaranegara berfoto bersama dengan kedua pasangan peganten, yang laki-lakinya tersebut dari warga Sulawesi Selatan (Sulsel) atau putri pasangan Laode M. Kamaluddin dan Hj. Sofiah L. Rachman.
Dalam pesta perwakinan keturunan raja Banjar itu, bukan cuma menyuguhkan kuliner khas daerah Banjar, melainkan juga pergelaran beragam seni dan budaya Banjar, antara lain kude gepang dan penganten "bausung" (penganten diusung).
Sultan Pangeran Khairul Saleh yang kini Bupati Banjar, Kalsel, akan ikut dalam pemilihan kepala daerah provinsi tersebut pada tahun 2015.