Kandangan (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Achmad Fikry, menyambut baik program kerjasama antara Bank Kalsel dengan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk "Petani Milineal", dan akan mendorong anak-anak sekolah atau generasi muda untuk tertarik di sektor pertanian.
Ia mengatakan, sependapat dengan program Bank Kalsel, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS juga ingin mendorong anak-anak sekolah baik pada tingkat SD, SMP dan SMA untuk tertarik dengan pertanian.
"Bahkan dapat terlibat dalam mulai dari proses menanam hingga panen, meskipun kadang mereka tertarik melihat karena ingin menyaksikan proses panennya yang menggunakan traktor," katanya, saat dalam sambutan dalam gathering dan talkshow serta pencanangan Desa Mandala sebagai desa agrowisata edukasi..
Dijelaskan dia, mengapresiasi program yang dilaksanakan pihak Kalsel di Desa Mandala, Kecamatan Telaga Langsat, bersyukur Dirut Bank Kalsel berserta jajaran bersedia mengikuti panen raya, gathering serta mencanangkan Desa Mandala menjadi Pilot Project Desa Agrowisata Edukasi di Kabupaten HSS.
Baca juga: Bank Kalsel Kandangan bagikan sembako gratis
Panen raya ini merupakan panen dari musim tanam kedua, rata-rata di Telaga Langsat ini khususnya yang dilewati aliran irigasi memiliki dua kali masa tanam dalam setahun.
Oleh karena itulah, ia menilai penempatan program Bank Kalsel di wilayah Kecamatan Telaga Langsat sangat tepat, karena daerah ini merupakan daerah sentra pertanian yang baik.
"Hampir 90 persen warga HSS memiliki mata pencaharian petani, maka sering kali kami mengatakan kalau petani sejahtera maka sejahteralah masyarakat HSS. Untuk itulah, petani menjadi salah satu prioritas dalam program program kegiatan Pemkab HSS," katanya, Kamis (12/11).
Menurut dia, salah satu yang menjadi masalah petani di Kabupaten HSS adalah stabilitas harga hasil pertanian, menurut versi petani harga jual hasil pertanian kadang-kadang tidak terlalu bagus.
Baca juga: Kepala Bank Kalsel Kandangan Pamitan Pindah Tugas
Walaupun pemerintah melalui Bulog sudah menjadi penyangga harga Rp4.800an, sementara petani berharap harganya bisa diatas angka tersebut. ini yang terus dipikirkan agar petani bisa menikmati harga sesuai dengan harapannya.
Salah satu solusinya adalah bantuan permodalan dari Bank Kalsel. Hanya saja pihaknya berharap agar perbankan bisa menjemput bola, serta mempermudah berbagai prosedurnya.
"Apabila memang sudah ada kesepakatan dengan petani diharapkan bisa segera diselesaikan di lapangan. Pihak bank yang datang ke kelompok tani, dan bila lengkap langsung laksanakan transaksi," katanya.