Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur di Kalimantan Selatan pada triwulan I tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV tahun 2013,
"Penurunan produksi industri manufaktur besar/sedang dan mikro/kecil itu terutama berdasarkan q-to-q," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Dyan Pramono Effendy, di Banjarmasin, Jumat.
Ia mengungkapkan, produksi industri manufaktur besar/sedang (q-toq) di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota itu pada triwuan I/2014 (Januari - Maret) mengalami penurunan sebesar -0,67 persen dibandingkan triwulan IV/2013 (Oktober-Desember).
Begitu juga produksi industri manufaktur mikro/kecil (q-to-q) di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel itu pada triwulan I/2014 mengalami penurunan sebesar 2,13 persen dibandingkan triwukan IV/2013.
Namun pertumbuhan produksi industri manufaktur besar/sedang (y-on-y) di Kalsel pada triwulan I/2014 sebesar 3,39 persen dibandingkan produksi industri triwulan I/2013.
Demikian pula produksi industri manufaktur mikro/kecil (y-on-y) di provinsi yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa itu pada triwulan I/2014 mengalami pertumbuhan 5,60 persen dibandingka triwulan I/2013.
Penurunan produksi tersebut, terutama disokong tiga kelompok industri besar/sedang yang mengalami pertumbuhan negatif, yaitu industri makanan (KBLI-10) mengalami kontraksi/penurunan produksi sebesar -1,43 perse.
Kemudian industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI-20) mengalami penurunan produksi -1,94 persen, dan industri kare, barang dari karet/plastik (KBLI-22) turun -0,61 persen.
Sedangkan dua kelompok industri lainnya mengalami pertumbuhan/kenaikan produksi, yaitu industri minuman (KBLI-11) naik 0,74 persen, dan industri kayu, barang dari kayu/gabus (KBLI-16) tumbuh/naik 3,26 persen.