Banjarmasin (ANTARA) - Masalah permodalan di awal kerap menjadi kendala banyak orang memulai usaha. Namun bagi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming, modal bukan penentu segalanya menjamin bisnis bisa berkembang.
"Yang penting itu tekad dulu ingin serius punya usaha dan mewujudkannya dengan segala upaya," ucap Mardani di Banjarmasin, Jumat.
Ditegaskan dia, jika sudah ada kemauan dan kebulatan hati maka pasti saja ada jalan. Sehingga dimulai dari mencari segala peluang yang ada di sekitar untuk memulainya.
"Bisnis itu tidak perlu muluk-muluk. Cukup lihat sekitar dulu apa yang bisa dimanfaatkan untuk jadi usaha. Kemudian coba kombinasikan dengan kreatifitas yang bisa dikembangkan," kata Mardani menekankan.
Baca juga: MHM menanggung biaya kuliah 25 mahasiswa ULM hingga lulus
Kemudian dipesankan dia juga, bisnis yang coba dibangun atau digeluti wajib hal yang disukai. Untuk itu, hindari usaha yang justru tidak punya minat atau kesukaan terhadap bidangnya.
Selanjutnya melihat sesuatu yang lagi tren sekarang, sehingga menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha.
"Misalnya sekarang lagi tren belanja online, usaha kita juga harus bisa diakses di dunia maya. Manfaatkan seluruh potensi seperti media sosial dan sebagainya dalam berpromosi dan pemasarannya," papar Founder PT Maming Enam Sembilan itu.
Bagi kaum muda sendiri, menurut Mardani, harusnya punya semangat berapi-api untuk bisa sukses dari kemandirian punya usaha.
"Anak muda harus punya nyali. Gagal berusaha karena mencoba masih lebih baik daripada tidak berusaha sama sekali," tegasnya.
Mardani menyatakan, tantangan terbesar meraih kesuksesan adalah kemalasan. Untuk itu, orang muda harus kreatif agar terus berkembang.
"Kita tak selalu mendapatkan kesempatan terbaik dan salah satu kesempatan terbaik itu adalah masa muda. Jangan biarkan masa muda berlalu begitu saja tanpa melakukan sesuatu untuk masa depan," pungkasnya.
Mardani saat ini tengah keliling ke sejumlah daerah dalam program HIPMI Goes To Campus. Selain berbagi pengalaman dan memberikan motivasi untuk jadi pengusaha, mahasiswa dengan proposal bisnis terbaik diberikan bantuan modal Rp10 juta untuk membuka usaha.
Baca juga: Ketua Umum HIPMI bantu Rp10 juta bagi mahasiswa buka usaha
Di sisi lain, salah satu anak muda Sofi Fauzia Alhikmah yang mendapatkan dana bantuan usaha dari Ketua Umum HIPMI mengajak generasi muda untuk memberanikan diri menjadi pengusaha.
Sofi dengan proposal bisnisnya "Sindu", mendapat apresiasi dari Mardani. Sindu merupakan merek beras singkong kemasan yang terbuat dari bahan alami, hasil dari petani singkong lokal di Kabupaten Tanah Bumbu. Sindu bebas pengawet sehingga baik bagi kesehatan dan telah memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang memenuhi persyaratan dan standar keamanan pangan.