Tanjung (ANTARA) - Manajemen PT Saptaindra Sejati yang beroperasi di Kabupaten Tabalong dan Barito Timur terpaksa menggunakan jasa katering pengganti pasca kasus keracunan makanan yang menimpa karyawan tambang batu bara ini.
Deputy Project Manager PT SIS A Rizaq Fuadi mengatakan untuk sementara menghentikan suplai makanan dari PT RTP menyusul indikasi keracunan pada karyawannya pada Jumat siang.
"Saat ini kita gunakan jasa katering pengganti sambil menunggu hasil penyelidikan," jelas Rizaq.
Baca juga: Loka POM : Sampel makanan diambil dari dua lokasi
Baca juga: Polres Tabalong akan panggil manajemen PT RTP
Rizaq pun belum bisa memastikan penyebab indikasi keracunan ratusan karyawannya yang berasal dari makan siang dan masih dilakukan investigasi secara internal.
Setelah hasil investigasi diketahui, maka manajemen PT SIS akan melakukan tindakan yang diperlukan agar ke depan kejadian ini tidak terulang kembali.
"Kita tunggu tujuh hari ke depan hasil pemeriksaan sampel bisa diketahui," jelas Rizaq.
Baca juga: KPH Tabalong selamatkan burung langka Julang Emas
Sementara itu, kasus keracunan makanan karyawan PT SIS juga berdampak pada sejumlah pekerja di PT RTP sebagai jasa katering. Sudah dua hari ini mereka tidak mendapat kiriman makan pagi dan sore pasca kasus tersebut.
"Biasanya kami dapat kiriman makanan 2 kali dalam sehari, namun distop pasca kasus keracunan karyawan PT SIS," jelas satu petugas keamanan di PT RTP Ahmad Yani.
Ahmad bersama empat rekannya yang tinggal di mess perusahaan terpaksa masak sendiri dan terkadang beli makanan di luar.
Baca juga: Program Adaro Santri Sejahtera latih siswa berwira usaha
Sebelumnya tercatat 114 karyawan PT SIS yang terindikasi keracunan makanan dan sebagian besar telah kembali ke rumah.
Hanya 11 karyawan PT SIS yang mendapat perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan observasi lebih lanjut.
Kapolres Tabalong AKBP Hardiono menyebutkan lokasi kejadian yakni di Mia 4 Desa Lokbatu, Kecamatan Haruai, Jalan Hauling kilometer 69 Desa Laburan dan Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Tabalong.
Termasuk di kilometer 35 Desa Pasar Panas, Kecamatan Banua Enam, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
Dengan rincian korban keracunan yang mendapat perawatan di RSUD H Badaruddin Kasim sebanyak 85 orang, RSPT Pertamina Tanjung 14 orang dan di rumah sakit Balangan 15 orang.
"Sampel makanan sudah kita kirim ke Balai Besar POM Banjarmasin dan tidak ada korban jiwa pada kasus keracunan makanan ini," jelas Hardiono.