Sydney (ANTARA) - Harga minyak berjangka turun di perdagangan Asia pada Senin pagi, tertekan oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global di tengah kebuntuan dalam pembicaraan perdagangan China dan Amerika Serikat.
Minyak mentah berjangka Brent berada di 70,49 dolar AS per barel pada pukul 00.13 GMT (07.13 WIB), turun 12 sen AS atau 0,2 persen dari penutupan terakhir mereka. Brent mengakhiri sesi sebelumnya sedikit berubah.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan di 61,31 dolar AS per barel, turun 27 sen AS atau 0,4 persen, dari penyelesaian sebelumnya. WTI menutup sesi terakhir dengan stabil.
Amerika Serikat dan China menghadapi kebuntuan perundingan perdagangan pada Minggu (12/5) ketika Washington menuntut janji perubahan konkret terhadap undang-undang China dan Beijing mengatakan tidak akan menelan "buah pahit" yang merugikan kepentingannya.
Konflik perdagangan antara dua ekonomi utama dunia itu meningkat pada Jumat (10/5), karena Amerika Serikat menaikkan tarif impor barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS setelah Presiden Donald Trump mengatakan Beijing "melanggar kesepakatan" dengan mengingkari komitmen sebelumnya yang dibuat selama negosiasi berbulan-bulan.
Amerika Serikat dan China bersama-sama menyumbang 34 persen dari konsumsi minyak global pada kuartal pertama 2019, data dari Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan.
Harga minyak berjangka turun di Asia di tengah kebuntuan perdagangan AS-China
Senin, 13 Mei 2019 10:17 WIB