Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan meluncurkan wadah kolaborasi industri dan pendidikan yang diberi nama program Teaching Factory Civil Engineering & Earth Science (TeFa-CEES) di bidang infrastruktur.
"TeFa-CEES merupakan wujud nyata kita dalam mendukung kebijakan Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi (Diksi) dalam program pembelajaran berbasis Project Based Learning (PBL), yang tentunya dapat meningkatkan indikator kinerja utama (IKU) dan penguatan kinerja (PK) pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN)," ujar Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Poliban-PLN tingkatkan wawasan mahasiswa terkait inovasi energi
Menurut dia, TeFa-CEES dapat menjadi wadah bagi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) untuk berkegiatan di luar kampus dengan melibatkan mahasiswa, yang sejajar dengan skema PBL, sehingga mahasiswa dapat terlibat langsung dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan standar industri.
"Dengan adanya TeFa-CEES ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis dan soft skills mahasiswa. Selain itu, banyak mata kuliah di bidang teknik sipil dan kebumian yang dapat berkolaborasi dan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini,” ujarnya.
Apalagi, ujar Joni, peluncuran program ini dihadiri langsung jajaran pimpinan dan perwakilan Glodon (Peninjau Authorized Training Center (ATC) Building Information Modeling (BIM) Cubicost 5D) yang diwakili oleh Bonny Reinhard Immanuel selaku Assistant Director of Business Development Glodon Indonesia.
"Tentunya kehadiran mereka ini menjadi kehormatan bagi kampus dan program yang kita luncurkan," ujarnya.
Baca juga: Poliban tambah delapan mitra strategis kolaborasi pendidikan
Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Poliban Reza Adhi Fajar juga menyampaikan kedatangan perwakilan Glodon Indonesia dalam acara peresmian TeFa-CEES merupakan suatu kehormatan bagi Poliban.
"Kita sekaligus memanfaatkan momentum kedatangan perwakilan dari Glodon Indonesia untuk proses ATC BIM Cubicost 5D, di mana Poliban merupakan pemegang lisensi BIM pertama untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur, serta pusat sertifikasi BIM untuk Regional Kalimantan," ujarnya.
Ia berharap, eksistensi TeFa-CEES dapat merealisasikan fase 4 peta jalan pengembangan 2020-2030 atau pelibatan industri dan kolaborasi strategis, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Poliban 2025-2050, serta Visi Indonesia Emas 2045.
"Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Poliban sebagai institusi pendidikan vokasi unggulan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi industri dan masyarakat Kalimantan Selatan," katanya.
Baca juga: Poliban ciptakan alat pelebur aluminium berbahan bakar pelet limbah kayu