Kotabaru (ANTARA) - Sebanyak 34 orang siswa SMP Negeri 3 Pamukan Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan terpaksa menumpang ujian di sekolah lain karena sekolahnya tak bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri.
“Kami terpaksa menumpang di SMK Negeri 1 Kotabaru mengingat kondisi daerah kami yang mungkin termasuk terpencil,” ujar Kepala SMPN 3 Pamukan Selatan Naparin, Rabu.
Ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya wilayah dimana sekolah berada, yakni Desa Rampa Cengal, Kecamatan Pamukan Selatan, saat ini belum terjangkau listrik PLN. Yang ada hanya listrik desa yang dikelola swasta dan menyala pada malam hari saja, katanya.
Kendala lainnya karena kondisi jaringan internet yang belum merata dan tidak cukup kuat untuk mendukung terlaksananya proses UNBK.
“Yang ketiga pastinya karena peralatan komputer sampai saat ini belum mencukupi,” kata Naparin.
Jarak Desa Rampa Cengal cukup jauh dari ibukota Kabupaten Kotabaru, kurang lebih enam sampai tujuh jam jika ditempuh dengan kapal laut. Beruntung saat para siswa berangkat hari Minggu (21/4) lalu kondisi perairan dan cuaca cukup bersahabat.
“Kemarin anak-anak naik kapal tujuh jam, sampai ke sini alhamdulillah semuanya dalam keadaan sehat,” tambahnya.
Selama mengikuti UNBK, para siswa tinggal bersama di sebuah rumah yang dipinjam kepala sekolah mereka dari salah seorang rekan sesama guru. Letaknya tak jauh dari tempat mereka ujian, sehingga para siswa dapat mencapainya dengan berjalan kaki.
Disinggung soal pembiayaan untuk mengikuti ujian, Naparin mengungkapkan orang tua siswa ikut berpartisipasi. Diakuinya biaya yang dibutuhkan sangat banyak, mulai dari transportasi hingga konsumsi.
“Kami menghitung dari anggaran kami sendiri, lalu kekurangannya kami musyawarahkan dengan orang tua siswa, alhamdulillah mereka sangat mendukung,” katanya.
Dirinya sangat berharap ke depan SMPN 3 Pamukan Selatan bisa melaksanakan UNBK secara mandiri sehingga para siswa tidak perlu jauh-jauh lagi ke ibukota kabupaten.
“Insya Allah program pemerintah tahun ini desa kami mendapat jaringan listrik, kemudian jaringan internet kami juga sedang mengusulkan ke Telkomsel, mudah-mudahan tahun depan kita target sedikit demi sedikit bisa melaksanakan sendiri,” ujarnya.