Banjarmasin (ANTARA) - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat tahun ajaran 2018-2019 telah berakhir. Sejumlah temuan di lapangan pun jadi bahan evaluasi Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, seperti ruang ujian yang belum ideal dengan jumlah peserta terlalu banyak alias berjubel.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto di Banjarmasin, Jumat (26/4), mengatakan, ada beberapa sekolah yang ruang ujiannya masih cukup padat.
Dimana diisi hingga 50 peserta atau lebih. Padahal satu ruangan idealnya maksimal 40 unit komputer dan 1 orang dengan luas 3 meter persegi.
Ia menjelaskan, ruang ujian yang terkesan tidak nyaman tentu berpengaruh terhadap konsentrasi siswa, sehingga dikhawatirkan berakibat pada kemampuan menjawab soal-soal dan pada akhirnya berpengaruh pada nilai.
"Semoga tahun depan bisa diperbaiki, sehingga kenyamanan anak dalam melaksanakan UNBK terpenuhi," tambahnya.
Sedangkan bagi sekolah yang masih belum mandiri, diharapkan agar tahun depan sudah 100 persen mandiri. Karena direncanakan mulai tahun ini, pemenuhan sarana prasarananya untuk UNBK.
Terlepas dari segala kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki sekolah, Totok menilai pelaksanaan UNBK tahun ini relatif sudah baik.
Sehingga 10.182 siswa SMP sederajat di Kota Banjarmasin yang mengikuti UNBK dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ujian selama empat hari tersebut tanpa ada kendala berarti.
Setelah selesai ujian, panitia langsung melakukan pemindaian yang dijadwalkan hingga 6 Mei 2019. Selanjutnya pengiriman hasil pemindaian dan skoring sampai 24 Mei 2019, serta penyerahan hasil UN ke provinsi pada 25 Mei 2019 dan pengumuman di satuan pendidikan pada 27 sampai 28 Mei 2019.