• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kalsel
Rabu, 23 Juli 2025
Antara News kalsel
Antara News kalsel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Pariwisata & Lingkungan Hidup
    • Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Sabtu, 19 Juli 2025 17:03

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Sabtu, 12 Juli 2025 9:38

      Kalsel bentuk UPTD kelola 179 ribu hektare kawasan konservasi laut

      Kalsel bentuk UPTD kelola 179 ribu hektare kawasan konservasi laut

      Senin, 30 Juni 2025 19:37

      Kalsel tanam 1.000 bibit bintaro untuk reboisasi hutan di pusat perkantoran

      Kalsel tanam 1.000 bibit bintaro untuk reboisasi hutan di pusat perkantoran

      Jumat, 13 Juni 2025 22:01

      Dispar Kalsel bantu kemudahan izin bagi pelaku usaha pariwisata

      Dispar Kalsel bantu kemudahan izin bagi pelaku usaha pariwisata

      Rabu, 11 Juni 2025 22:58

  • Nasional
    • Kepala BP Haji ajak perguruan tinggi berkontribusi suskseskan haji

      Kepala BP Haji ajak perguruan tinggi berkontribusi suskseskan haji

      Selasa, 22 Juli 2025 22:49

      Kemhan kerahkan TNI produksi obat murah untuk masyarakat

      Kemhan kerahkan TNI produksi obat murah untuk masyarakat

      Selasa, 22 Juli 2025 22:00

      Airlangga jelaskan soal tarif impor AS ke pengusaha

      Airlangga jelaskan soal tarif impor AS ke pengusaha

      Selasa, 22 Juli 2025 21:45

      Mahupiki: RUU KUHAP harus atur penyidikan kejaksaan hingga 60 hari

      Mahupiki: RUU KUHAP harus atur penyidikan kejaksaan hingga 60 hari

      Selasa, 22 Juli 2025 20:31

      Rupiah hari ini Rp16.312 per dolar AS, menguat 11 poin

      Rupiah hari ini Rp16.312 per dolar AS, menguat 11 poin

      Selasa, 22 Juli 2025 13:33

  • Seputar Kalsel
    • Pemprov Kalsel
    • Kotabaru
    • DPRD Kotabaru
    • Tanah Bumbu
    • Hulu Sungai Utara
    • Hulu Sungai Selatan
    • Hulu Sungai Tengah
    • Balangan
    • Tanah Laut
    • Yayasan Amanah Bangun Negeri
    • Banjarbaru
    • DPRD Kalsel
    • Tapin
    • Barito Kuala
    • DPRD Balangan
    • Banjar
    • Banjarmasin
    • Tabalong
    • Umum
    • Olahraga
      • Atlet HST raih dua emas dan MVP pada kejuaraan taekwondo di Thailand

        Atlet HST raih dua emas dan MVP pada kejuaraan taekwondo di Thailand

        Selasa, 22 Juli 2025 21:12

        ASEAN U-23 - Indonesia ke semifinal usai tanpa gol lawan Malaysia

        ASEAN U-23 - Indonesia ke semifinal usai tanpa gol lawan Malaysia

        Senin, 21 Juli 2025 22:48

        ASEAN U-23 - Indonesia vs Malaysia belum ada gol di babak pertama

        ASEAN U-23 - Indonesia vs Malaysia belum ada gol di babak pertama

        Senin, 21 Juli 2025 21:49

        IBL 2025 - Sejarah baru, Dewa United juara, kalahkan Pelita Jaya di game ketiga

        IBL 2025 - Sejarah baru, Dewa United juara, kalahkan Pelita Jaya di game ketiga

        Minggu, 20 Juli 2025 22:45

        IBL2025 - Dewa United paksa Pelita Jaya ke game ketiga final

        IBL2025 - Dewa United paksa Pelita Jaya ke game ketiga final

        Minggu, 20 Juli 2025 6:19

    • Pendidikan
        • Berita ULM
        • POLIBAN BANJARMASIN
        2.256 calon mahasiswa lulus jalur seleksi mandiri ULM

        2.256 calon mahasiswa lulus jalur seleksi mandiri ULM

        Selasa, 15 Juli 2025 16:00

        ULM bantu modal usaha 25 kelompok mahasiswa lolos PMW

        ULM bantu modal usaha 25 kelompok mahasiswa lolos PMW

        Selasa, 15 Juli 2025 13:57

        ULM berakreditasi Unggul untuk seluruh prodi pencetak guru

        ULM berakreditasi Unggul untuk seluruh prodi pencetak guru

        Sabtu, 12 Juli 2025 20:09

        Belasan penghafal Al Quran ikuti seleksi jalur mandiri ULM

        Belasan penghafal Al Quran ikuti seleksi jalur mandiri ULM

        Sabtu, 5 Juli 2025 20:44

        Poliban pasang alat cerdas deteksi dini Karhutla di Tanah Bumbu

        Poliban pasang alat cerdas deteksi dini Karhutla di Tanah Bumbu

        Rabu, 16 Juli 2025 23:07

        Depisa Poliban diciptakan jadi alat cerdas deteksi dini karhutla

        Depisa Poliban diciptakan jadi alat cerdas deteksi dini karhutla

        Selasa, 15 Juli 2025 20:56

        Direktur Poliban apresiasi dukungan pemerintah tingkatkan tukin dosen

        Direktur Poliban apresiasi dukungan pemerintah tingkatkan tukin dosen

        Senin, 14 Juli 2025 11:44

        Poliban-Polatta jajaki kerja sama strategis

        Poliban-Polatta jajaki kerja sama strategis

        Minggu, 29 Juni 2025 23:43

    • English News
      • HST's taekwondo athlete wins two golds in Thailand

        HST's taekwondo athlete wins two golds in Thailand

        Rabu, 23 Juli 2025 0:33

        "One Uniform a Million Hopes" a blessing for Grandma Masdi

        "One Uniform a Million Hopes" a blessing for Grandma Masdi

        Selasa, 22 Juli 2025 21:19

        Teachers in Tapin trained to use AI and coding in student learning

        Teachers in Tapin trained to use AI and coding in student learning

        Selasa, 22 Juli 2025 16:29

        Meratus Geopark must have an impact on people's well-being

        Meratus Geopark must have an impact on people's well-being

        Selasa, 22 Juli 2025 0:46

        Earning a living from bekantan conservation area on Curiak Island

        Earning a living from bekantan conservation area on Curiak Island

        Senin, 21 Juli 2025 0:34

    • Infografik
    • Foto
      • DPRD apresisasi kinerja Disdik Tanah Bumbu

        DPRD apresisasi kinerja Disdik Tanah Bumbu

        Selasa, 22 Juli 2025 9:09

        Nasib proyek Jembatan Batulicin-Pulau Laut Kotabaru sepanjang 6,5 km

        Nasib proyek Jembatan Batulicin-Pulau Laut Kotabaru sepanjang 6,5 km

        Selasa, 15 Juli 2025 16:41

        Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

        Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

        Sabtu, 12 Juli 2025 9:38

        DPRD-Pemkot Banjarbaru sepakati Perda APBD Perubahan 2025

        DPRD-Pemkot Banjarbaru sepakati Perda APBD Perubahan 2025

        Rabu, 9 Juli 2025 19:57

        Jamaah kloter terakhir 13 Debarkasi Banjarmasin tiba di tanah air

        Jamaah kloter terakhir 13 Debarkasi Banjarmasin tiba di tanah air

        Selasa, 8 Juli 2025 22:27

    • Video
      • Pemko Banjarmasin libatkan komunitas benahi taman satwa Jahri Saleh

        Pemko Banjarmasin libatkan komunitas benahi taman satwa Jahri Saleh

        Selasa, 22 Juli 2025 18:12

        Pemko Banjarmasin siap sanksi tegas SPBU nakal

        Pemko Banjarmasin siap sanksi tegas SPBU nakal

        Senin, 21 Juli 2025 18:59

        Kalsel kejar target  cetak sawah  30 ribu hektare

        Kalsel kejar target cetak sawah 30 ribu hektare

        Jumat, 18 Juli 2025 7:50

        Polda Kalsel miliki gedung SPPG untuk layani 3000 siswa program MBG

        Polda Kalsel miliki gedung SPPG untuk layani 3000 siswa program MBG

        Kamis, 17 Juli 2025 18:54

        Kalsel buka 1.969 lowongan kerja pada Job Fair Nasker Fest 2025

        Kalsel buka 1.969 lowongan kerja pada Job Fair Nasker Fest 2025

        Selasa, 15 Juli 2025 23:09

    Astronomi Pedoman Bertani Dayak Meratus

    Senin, 6 Agustus 2012 21:54 WIB

    Astronomi Pedoman Bertani Dayak Meratus

    Pembukaan lahan huma di pegunungan Meratus. (herry murdy)

    Ketertarikan pada tanaman padi sudah tumbuh sejak dirinya masih kecil dan setiap kali melihat hamparan padi menguning, hatinya selalu terenyuh, karena padi yang menguning menunduk berat, tanda harapan bagi petani masih ada.

    "Saya yakin siapapun yang melihat padi sedang menguning, hatinya pasti senang, karena kesenangan pada padi bersifat universal, padi tetaplah tanaman yang terindah dan terpenting yang Tuhan ciptakan untuk umat manusia," kata Dr Ir Abdul Haris Mustari,dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB).

    Oleh karena itu, ketika terlibat dalam penelitian Tim Ekspedisi Khatulistiwa di Pegunungan Meratus Provinsi Kalimantan Selatan bersama Tim TNI, Haris Mustari mengaku matanya selalu tertuju pada hamparan padi menguning di lembah dan lereng Pegunungan Meratus itu.

    Kebetulan dalam periode ekspedisi itu, April-Juli 2012, bertepatan dengan musim padi menguning di penjuru negeri Meratus.

    Karena itu ia tertarik untuk menggali kehidupan agraris dan kearifan tradisional Dayak dalam bercocok tanam dan bagaimana mereka memperlakukan padi secara istimewa.

    "Kami memang tidak punya uang, tapi kami sugih (kaya) banih (padi)," demikian pak Imar penduduk Pegunungan Meratus seperti dikisahkan Haris Mustari.

    Menurut Haris kala itu Pak Imar berkisah ketika semalam suntuk saat ia dan Praka Paskhas Tugiran meminta izin untuk menginap bersamanya di pehumaan (sawah lahan kering) di Gunung Nunungin yang sejuk di kampung Manakili, Loksado, Pegunungan Meratus.

    Tujuan mereka menginap adalah menggali kearifan tradisional Dayak melalui tokoh itu. Meski singkat, tapi sangat mengesankan untuk menimba ilmu yang sangat berharga dari Pak Imar.

    "Saya dengan latar belakang akademis dari suatu perguruan tinggi yang terkenal dan tertua ilmu-ilmu pertaniannya, IPB dan sempat menimba ilmu selama kurang lebih tujuh tahun di luar negeri, bagi saya ilmu yang diberikan tokoh dan masyarakat Dayak itu membuat saya semakin menundukkan kepala dan merendahkan hati," Kata Haris Mustari.

    Ternyata banyak ilmu bertani dan kearifan tradisional warisan leluhur yang sangat berguna yang tidak didapatkan di bangku kuliah, tambah Haris Mustari.

    "Kami adalah Dayak Meratus, yang mewarisi hutan dan alam Pegunungan Meratus," demikian Pak Imar dan penduduk setempat membuat identitas diri.

    Bagi orang Dayak, bercocok tanam adalah sumber utama penghidupan.

    Penduduk asli Kalimantan ini menanam berbagai jenis tanaman seperti padi, singkong, keladi, pisang, ubi dan berbagai jenis palawija yang menunjang kehidupan sehari hari.

    Dari berbagai jenis komoditi pertanian tersebut, padi adalah yang paling utama karena menjadi makanan pokok.

    Padi dalam bahasa Dayak Meratus disebut banih, setiap nama padi didahului dengan kata banih. Bagi orang Dayak, padi bukan sekedar makanan pokok tetapi menjadi jenis tanaman yang disakralkan.

    "Padi adalah pemberian langsung Sang Dewata atau Sang Hyang yang sangat penting bagi kami," ujar Pak Imar kepala adat di kampung Manakili.

    Padi diperlakukan istimewa, mulai dari penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan, bahkan setelah dipanen dan disimpan di lumbung, padi tetap diperlakukan istimewa.

    Padi ditanam pada lahan kering dengan sistem perladangan berpindah/balik dengan rotasi bervariasi 5 - 10 tahun. Lokasi perladangan, dalam bahasa Dayak disebut Pahumaan, mulai dari dataran rendah sampai lereng-lereng terjal di perbukitan dan pegunungan, bahkan sampai bagian lereng sekitar 70 derajat masih dapat dijumpai lahan penanaman padi orang Dayak.

    Padi menguning di puncak dan lereng gunung umum adalah pemandangan yang umum dijumpai di sekitar pemukiman Dayak Meratus.

    Turun Temurun

    Bagi orang awam atau bagi mereka yang sudah mengenal sistem pertanian menetap, perladangan berpindah dianggap sebagai pemborosan lahan, terlalu banyak areal yang dibuka sehingga mengorbankan kawasan hutan.

    Tapi bagi orang Dayak yang telah mempraktekkan sistem perladangan berpindah secara turun temurun, perladangan berpindah dimaksudkan untuk menjaga kesuburan tanah dan memudahkan pembukaan lahan.

    Alasannya dengan rotasi 5 - 10 tahun, lahan garapan diberi kesempatan untuk memulihkan unsur hara tanah yang diperlukan oleh tanaman melalui dekomposisi serasah dan bahan-bahan organik.

    Selain itu, agar lahan lebih mudah dikerjakan karena semak belukar yang segera tumbuh setelah padi dipanen, dalam jangka waktu 2-4 tahun masih sangat rapat dan sulit dibersihkan, sehingga harus menunggu berbagai jenis tumbuhan berkayu pioner seperti Mahang (Macaranga sp), Piper adunctum.

    Dan jenis tumbuhan berkayu lainnya tumbuh dan terjadi suksesi alamiah membentuk hutan sekunder muda agar semak belukar seperti kirinyu, harendong, serta jenis perdu lainnya semakin berkurang.

    Matahari, bulan dan bintang, merupakan pedoman bercocok tanam. Orang Dayak sering diidentikkan dengan suku yang terbelakang, penuh dengan kehidupan mistis, hidup mengembara dan berburu, namun jangan lupa bahwa orang Dayak justru sangat maju dalam metode pertaniannya, tambah Haris Mustari.

    Orang Dayak memanfaatkan benda-benda astronomi seperti matahari, bulan dan bintang sebagai pedoman dalam bercocok tanaman.

    Secara turun temurun ilmu membaca benda-benda astronomi itu didapatkan dari para tetua dan leluhur mereka.

    "Kami dapatkan ilmu ini dengan cara mengaji dari para tetua adat dan tetua kampung", ujar Pak Imar dan Pak Utan (Damang Kecamatan Halong di Balangan).

    Mengaji adalah istilah Dayak Meratus untuk berguru, jadi semua ilmu-ilmu leluhur didapatkan dengan cara berguru atau bertanya, betakon, kepada orang-orang tua.

    Dengan cara itulah ilmu diwariskan, karena ilmu Dayak itu tidak tertulis melainkan melalui lisan.

    Benda-benda astronomi itu menjadi pedoman kapan mulai memebersihkan lahan, membabat sisa-sisa tumbuhan dan semak belukar, kapan mulai menugal dan waktu yang cocok untuk menanam benih padi, sampai padi siap dipanen.

    Bulan Juli dan Agustus adalah waktu untuk membersihkan lahan dari tumbuhan berkayu dan semak belukar, bertepatan dengan musim kemarau.

    Pada akhir September ketika puncak musim kemarau, dilakukan pembakaran tumbuhan dan semak belukar, kadar air tumbuhan yang telah ditebang berada pada titik terendah, karena itu lebih mudah dibakar.

    Sisa pembakaran bahan organik itu nantinya menjadi pupuk alami tanaman padi dan palawija, sehingga tidak diperlukan pupuk buatan lagi.

    Sejak dahulu kala orang Dayak telah menerapkan sistem pertanian organik, sistem yang belakangan ini baru digalakkan oleh orang "berpendidikan kota".

    Pada bulan September tanggal 23, matahari tepat berada pada garis khatulistiwa, nol derajat Lintang Selatan.

    Bulan Oktober ketika matahari mulai bergeser ke arah selatan menjauh dari garis khatulistiwa, pertanda harus mulai menugal, yaitu membuat lubang tanam benih padi menggunakan tongkat kayu yang ujungnya runcing.

    Menugal dilakukan secara gotong royong, sistem komunal yang masih lekat pada adat istiadat Dayak. Menugal dan menanam padi berlangsung hingga bulan Nopember.

    Waktu menugal harus melihat posisi munculnya bola kuning Sang Mentari di pagi hari yaitu sekitar sepuluh derajat Lintang Selatan.

    Pada posisi itu, matahari memberi tanda bahwa penanaman padi harus segera dimulai.

    Dan posisi matahari itu sesungguhnya tidak sulit dibaca oleh orang Dayak, karena mereka menggunakan pedoman puncak-puncak gunung tertentu di lingkungan mereka dimana matahari muncul, dan ini dibaca dan diwariskan secara turun temurun.

    Selain matahari, posisi bintang juga menjadi pedoman kapan mulai menanam.

    Ada tiga jenis bintang yang dipakai sebagai pedoman, yaitu Bintang Karantika, Bintang Baurbilah, dan Bintang Rambai.

    Bintang Karantika dikenal juga dengan nama bintang tujuh karena jumlahnya tujuh buah. Bintang Baurbilah adalah bintang yang jumlahnya tiga dengan posisi selalu membentuk garis lurus.

    Sedangkan Bintang Rambai selalu membentuk gugusan dan berkelompok. Ketika muncul di langit, posisi bintang-bintang itu dapat dibaca dengan baik oleh orang Dayak, misalnya waktu menanam yang baik adalah ketika bintang-bintang itu berada pada posisi kurang lebih sekitar pukul 9 di ufuk Timur.

    Apabila lebih dari itu, misalnya posisi Bintang Karantika berada tepat di atas kepala (pukul 12), maka sudah terlambat untuk memulai penanaman padi, dan kemungkinan gagal karena padi akan terserang hama, demikian kepercayaan mereka.

    Selain matahari dan bintang, bulanpun menjadi petunjuk bercocok tanam. Posisi bulan yang dipakai adalah ketika penanggalan bulan menunjukkan tanggal 3-14, yaitu ketika bulan lambat laun naik dan berubah dari bulan sabit ke bulan purnama.

    Periode tanggal yang naik dipilih karena waktu itu adalah waktu naiknya rejeki, dan rasa optimisme yang tinggi akan keberhasilan panenan, demikian kepercayaan mereka.

    Sebaliknya, ketika bentuk bulan berubah dari bulan purnama ke bulan sabit, ketika penanggalan bulan semakin tua, maka periode itu tidak dipakai untuk menanam, karena dianggap rejeki akan berkurang sejalan dengan semakin tuanya penanggalan bulan di langit.

    Dan ketika ditanyakan kenapa ilmu pertanian yang menggunakan unsur astronomi yang sangat tinggi nilainya ini tidak tertulis kepada pak Imar dan Pak Utan, mereka mengatakan : "Kitab Kami ada di sini", sambil menunjuk dada dan hati, artinya ilmu-ilmu pertanian adiluhung itu ada di hati mereka.

    Dan seperti halnya berbagai doa dan mantra-mantra dalam ritual Dayak tidak pernah tertulis, mereka percaya bahwa doa dan mantra-mantra yang tertulis akan berkurang kesakralannya, karena itu harus dihafalkan langsung dari tetua adat/B/.C  

    Pewarta: Hasan Zainuddin
    Editor : Hasan Zainuddin
    COPYRIGHT © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest

    Berita Terkait

    Anggota DPRD Balangan dorong anak muda bertani

    Anggota DPRD Balangan dorong anak muda bertani

    17 Februari 2025 12:55

    Kadistan Banjarmasin ajak petani mulai bertani dengan ilmu

    Kadistan Banjarmasin ajak petani mulai bertani dengan ilmu

    15 Juni 2023 19:19

    Warga Malaysia keturunan Banjar Kalsel gunakan alat caggih untuk bertani

    Warga Malaysia keturunan Banjar Kalsel gunakan alat caggih untuk bertani

    4 Maret 2023 17:17

    Bupati HSS apresiasi warga semangat bertani tanpa pandang musim

    Bupati HSS apresiasi warga semangat bertani tanpa pandang musim

    18 Januari 2023 21:04

    Turut wujudkan santri sejahtera, mahasiswa ULM bertani sembari mengabdi

    Turut wujudkan santri sejahtera, mahasiswa ULM bertani sembari mengabdi

    13 November 2021 06:55

    Hidroponik, bertani di lahan terbatas

    Hidroponik, bertani di lahan terbatas

    5 April 2021 13:01

    Indocement edukasi mitra binaanya bertani sistem vegetatif

    Indocement edukasi mitra binaanya bertani sistem vegetatif

    25 Maret 2021 12:25

    Bertani secara organik, buah Naga Sugito berkualitas super

    Bertani secara organik, buah Naga Sugito berkualitas super

    18 November 2020 10:49

    Terpopuler

    KM Dharma Kartika II tabrak tali tongkang batu bara di Sungai Telang

    KM Dharma Kartika II tabrak tali tongkang batu bara di Sungai Telang

    KM Barcelona terbakar, seluruh penumpang dipastikan telah dievakuiasi

    KM Barcelona terbakar, seluruh penumpang dipastikan telah dievakuiasi

    Kalsel dan Kemenhub bahas perpanjangan landasan Bandara Syamsudin Noor

    Kalsel dan Kemenhub bahas perpanjangan landasan Bandara Syamsudin Noor

    Polda Kalsel selidiki kapal DLU tabrak tali tongkang batu bara di perairan Barito

    Polda Kalsel selidiki kapal DLU tabrak tali tongkang batu bara di perairan Barito

    Pesta minuman keras, belasan pemuda diringkus di Banjarmasin

    Pesta minuman keras, belasan pemuda diringkus di Banjarmasin

    Top News

    • Atlet HST raih dua emas dan MVP pada kejuaraan taekwondo di Thailand

      Atlet HST raih dua emas dan MVP pada kejuaraan taekwondo di Thailand

      4 jam lalu

    • Hasnur nakhodai Golkar Kalsel

      Hasnur nakhodai Golkar Kalsel

      10 jam lalu

    • Tim teknis PUPR Kalsel cek kerusakan Jembatan Mantuil 9

      Tim teknis PUPR Kalsel cek kerusakan Jembatan Mantuil 9

      12 jam lalu

    • Karena khawatir hidup kembali, istri mutilasi suami di Banjar

      Karena khawatir hidup kembali, istri mutilasi suami di Banjar

      21 Juli 2025 16:35

    • Polda Jabar benarkan satu anggota tewas pada pernikahan anak Dedi Mulyadi

      Polda Jabar benarkan satu anggota tewas pada pernikahan anak Dedi Mulyadi

      18 Juli 2025 19:03

    Antara News kalsel
    kalsel.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Seputar Kalsel
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • English News
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA
    notification icon
    Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com