Banjarbaru (ANTARA) - Ketua Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (DPW SPI Kalsel) Dwi Putra Kurniawan mengatakan negara di kawasan Asia, Afrika, dan Eropa menaruh minat yang tinggi terhadap kopi lokal Borneo khas Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Negara seperti Qatar, Mesir hingga negara bagian Eropa meminati kopi Borneo khas Kalimantan Selatan, bahkan pernah meminta pengiriman mencapai 200 ton,” ujar Ketua DPW SPI Kalsel Dwi Putra Kurniawan di Kota Banjarbaru, Sabtu.
Baca juga: Pemkab HST tingkatkan ekonomi UMKM melalui "Murakata Coffee Festival"
Ia menyebutkan pecinta kopi dari mancanegara menyukai kopi Borneo yang merupakan khas Kalsel.
Menurut Dwi, kopi Borneo memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan kopi dari luar Kalimantan.
“Kalsel tidak mengandung tanah vulkanik dan tumbuh di hutan tropis, sehingga tanaman kopi memiliki rasa yang berbeda dengan daerah lain,” ujar Dwi.
Dwi menuturkan permintaan kopi lokal Kalsel tak hanya diminati oleh mancanegara, bahkan kerap mengirim ke luar pulau hingga puluhan ton.
Dia mengungkapkan ketersediaan kopi lokal Kalsel masih terbatas, sehingga belum mampu memenuhi permintaan yang mencapai ratusan ton tersebut.
Baca juga: Pemprov Kalsel lirik pasar kopi melalui "Bang Kodim"
Namun Dwi yang merupakan “founder” Biji Kopi Borneo tersebut mengatakan pihaknya bersama dengan SPI Kalsel berkoordinasi dengan pemerintah setempat terus melakukan upaya untuk mengembangkan potensi kopi lokal.
Ia berharap pemerintah setempat dapat memberikan perhatian lebih serius dalam rangka meningkatkan perekonomian di Kalsel.
Dia juga mengatakan dalam setahun Kalsel mampu mengekspor biji kopi Borneo hingga empat kali.
Jenis kopi lokal di Kalsel di antaranya liberica, excelsa, dan robusta.
Lebih lanjut Dwi menyampaikan kopi Borneo khas Kalsel harus terus dikenalkan sebagai warisan daerah.
Sementara itu luas lahan kopi lokal di Kalsel, kata dia lagi, mencapai hingga 300 hektare dengan populasi sekitar 80 persen berada di hutan dan 20 persen berada dekat dengan permukiman masyarakat.
Baca juga: PLN bina UMKM produk Kopi Aranio di Kalsel tembus pasar global