Realisasi penyaluran beras untuk rumah tangga miskin di Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, periode Mei-Juni baru sekitar 30 persen.
"Banyak faktor kenapa realisasi penyaluran beras raskin baru mencapai kisaran 30 persen," kata Kepala Bulog Cabang Kotabaru Rony Hadianto, di Kotabaru, Selasa.
Diantaranya, masalah cuaca dan gelombang laut, terutama bagi daerah yang penyalurannya melalui jalur laut.
Serta jarak tempuh dari kota Kotabaru dimana gudang Bulog berada hingga lokasi penerima manfaat cukup jauh, sehingga memerlukan biaya yang cukup besar.
Biasanya, petugas mengambil raskin sekalian untuk tiga bulan ke depan.
Karena biaya calter truk ataupun kapal sama saja membawa sedikit dan membawa barang dalam jumlah besar.
Wajar jika petugas kecamatan atau perangkat desa menghemat biaya transportasi dengan cara mengambil raskin sekaligus untuk jatah tiga bulan.
Agar penerima beras yang nota bene dari keluarga kurang mampu tidak terbebani dengan biaya angkut.
Rony menjelaskan, untuk jatah beras raskin di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu rata-rata sekitar 319 ton per bulan untuk sekitar 21.274 keluarga miskin.
Beras jatah untuk rumah tangga miskin itu kini ditumpuk di Gudang Bulog Kotabaru.
Kepala Hulog optimitis, sebelum lebaran raskin tersebut sudah disalurkan kepada yang berhak/C/D.