Penyelenggaraan transportasi umum di Kota Kotabaru, Kalimantan Selatan, masih semrawut dan menyebabkan kemacetan arus lalu lintas terutama pada jam-jam sibuk karena belum tersedia terminal kota.
Kasi Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kotabaru, Gusti Rahmad Sarmadi, Selasa, mengatakan, seharusnya pemerintah sudah membangun terminal kota yang representatif, guna memudahkan penertiban angkutan umum.
"Kotabaru adalah satu-satunya kota Kabupaten se-Kalimantan Selatan ang belum memiliki terminal kota," jelas Rahmad. Idealnya, terminal kota masuk skala prioritas pembangunan, mengingat tarnsportasi di Kotabaru mulai padat.
Ia optimistis, apabila terminal kota sudah dibangun, kesemrawutan transportasi akan berkurang, dan mobil angkutan umum tidak akan lagi parkir di sembarang tempat.
Dengan belum dibangunnya terminal kota, ada kesan di masyarakat bahwa pemerintah daerah belum melakukan upaya perbaikan dalam mengelola kota.
"Rasanya mimpi, apabila kita menginginkan transportasi di kota ini bisa tertib, sementara belum dibangun terminal," imbuhnya.
Rahmad mengemukakan, hingga saat ini jumlah angkutan umum di Kotabaru sekitar 70 unit, angkutan pedesaan sebanyak 242 unit termasuk angkutan dalam kota.
Dia menuturkan, Dinas Perhubungan sudah beberapa kali meminta kepada pemerintah daerah agar membangun terminal kota, namun kenyataanya masih belum mendapat persetujuan dari DPRD.
Ketua DPRD Kotabaru H Alpidri Supian Noor MAP, mengungkapkan, pemerintah daerah sudah berencana membangun terminal di tengah-tengah Kota Kotabaru.
Mudah-mudahan saja apa yang sudah direncanakan itu segera terwujud sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat. "Yang jelas kami dari DPRD akan senantiasa mendukung selama itu untuk kepentingan masyarakat banyak," pungkasnya./C/DÂ