Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan Muhammad Yusuf Efendi berpendapat, jurusan ketenagalistrikan Sekolah Menengah Kejuruan ke depan mempunyai harapan baik.
Peserta didik jurusan ketenagalistrikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga mendapat pembekalan/materi pembelajaran tentang pembangkitan ketenagalistrikan, ujarnya saat berada di DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa.
"Berbeda dengan materi pembelajaran kelistrikan selama ini pada SMK jurusan listrik lebih banyak berorientasi pemasangan jaringan/instalasi atau selaku instalater," tuturnya menjawab anggota Press Room DPRD Kalsel.
Ia menerangkan, pemberi materi tentang ketenagalistrikan tersebut orang-orang dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sendiri, dan sistem pembelajaran sebagian besar berupa prakti lapangan.
"Hal lain yang menggebirakan, lulusan SMK jurusan ketenagalistrikan berpeluang besar bekerja pada PLN, karena Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pelayanan jasa kelistrikan tersebut langsung menerima, asalkan sehat dan berkelakuan baik," katanya.
"Di provinsi kita baru ada lima SMK yang memiliki jurusan ketenagalistrikan antara lain SMK Negeri 5 Banjarmasin, serta Kota Banjarbaru dan Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)," katanya.
Mengenai revitalisasi SMK di Kalsel--provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota--dia menyatakan, program tersebut sudah jalan, kendati secara perlahan/bertahap atau tidak signifikan.
Sebagai contoh pendidikan dan pelatikan (diklat) para pengajar SMK mendapat tambahan pengetahuan. "Jadi ke depan setiap guru SMK tidak lagi cuma memegang satu mata pelajaran, tetapi harus ganda," katanya.
Begitu pula revitalisasi fisik SMK sebagaimana Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 9 Tahun 2016, juga terlaksana secara bertahap, seperti penyediaan berbagai alat kelengkapan belajar mengajar, lanjutnya.
Revitalisasi lain, seperti penentuan kejuruan/jurusan harus sesuai dengan pontensi sumber daya yang ada serta kebutuhan masyarakat setempat. Misalnya di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, yang kaya dengan sumber daya kelautan dan perikanan, demikian M Yusuf.