Banjarmasin (ANTARA) - Ulama Kalimantan Selatan (Kalsel) Ustadz H. Muhammad Ghazali Mukri mengingatkan umat Muslim agar tidak menyepelekan urusan mandi dalam Islam, karena tata cara mandi yang tidak sesuai syariat bisa berpengaruh terhadap keabsahan ibadah.
“Pasalnya kalau tentang mandi tak benar atau tidak sesuai syariat Islam bisa berdampak pada keabsahan amal ibadah berikutnya,” ujar alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir itu saat menyampaikan tausiyah di Masjid Assa’adah Komplek Beruntung Jaya, Banjarmasin, Jumat malam.
Baca juga: Ulama Kalsel sebut keutamaan Al Quran bagi umat Islam
Pengasuh salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, itu menjelaskan, dalam Islam terdapat dua jenis mandi, yaitu mandi wajib dan mandi sunah (disunatkan).
“Sebagai contoh mandi wajib bagi perempuan Muslim yang baru melahirkan, serta bagi suami istri setelah melakukan hubungan badan,” jelasnya.
Adapun mandi sunah atau disunatkan, lanjutnya, berjumlah sekitar 17, di antaranya mandi Jumat sebelum melaksanakan salat Jumat, mandi pada Hari Raya Idul Fitri, dan mandi pada Hari Raya Idul Adha.
Selain itu, mandi juga disunatkan bagi seseorang yang memandikan dan mengusung jenazah.
Baca juga: Umat Muslim diingatkan jaga lima hal sebelum tiba masalah lain
“Seorang Muslimah yang tidak mandi wajib setelah melahirkan tidak sah melaksanakan salat maupun membaca Al-Qur’an. Begitu pula pasangan suami istri yang belum mandi wajib, tidak diperkenankan salat atau menyentuh Al-Qur'an,” tutur Ustadz Ghazali.
Ia menegaskan mandi wajib bukan sekadar membersihkan diri secara fisik, tetapi harus dilakukan sesuai ketentuan syariat Islam. Sementara mandi sunah yang dilakukan dengan benar juga bernilai ibadah dan memiliki keutamaan tersendiri.
“Mandi wajib itu bukan sekadar mandi, tetapi harus sesuai ketentuan syariat Islam. Sedangkan mandi sunah juga harus dilakukan sesuai tuntunan agar mendapatkan nilai tambah di sisi Allah,” ujarnya menegaskan.
Diketahui, Ustadz HM Ghazali Mukri mengisi pengajian setiap Jumat malam menjelang salat Isya di Masjid Assa’adah Komplek Beruntung Jaya, Banjarmasin.
Baca juga: Ulama Kalsel ingatkan umat Muslim tidak menyakiti sesama
