Banjarbaru (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Sekda Kalsel) M. Syarifuddin menyebutkan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) ke-XVIII Tahun 2025 menjadi simbol memperkuat nilai Al Quran bagi generasi muda.
Syarifuddin pun mengaku bangga dan menyampaikan terima kasih terhadap kepercayaan yang diberikan kepada Banua atau Kalsel sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQN 2025 di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru pada 6-9 Oktober.
Baca juga: Universitas Islam Indonesia juara umum MTQMN XVIII 2025 di ULM
“Acara ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang syiar dan pembinaan karakter mahasiswa agar tumbuh menjadi generasi Qurani, generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan luhur secara akhlak,” ujar Syarifuddin di Banjarbaru, Jumat.
Kegiatan keagamaan tersebut diikuti sebanyak 1.506 kafilah dari 194 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Syarifuddin mengatakan masyarakat Kalsel pun merasa terhormat menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ Mahasiswa Nasional, sekaligus menjadikan momentum ini sebagai wujud nyata semangat religius yang telah lama melekat pada masyarakat Banua.
Terlebih, masyarakat Kalsel dikenal religius, sehingga menyambut para peserta MTQN dengan tangan terbuka dan hati tulus untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Baca juga: Dirjen Dikt ajak gemakan Qur'an di kampus lewat MTQ Mahasiswa Nasional
Ia menambahkan, keberhasilan penyelenggaraan MTQMN XVIII melanjutkan pencapaian Kalsel yang sebelumnya sukses menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke-XXIX, sekaligus menegaskan komitmen daerah dalam mendukung penguatan nilai keislaman pada dunia pendidikan.
“Kita berharap semangat religius dan kebersamaan yang tumbuh dari kegiatan ini terus berlanjut, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai Al Quran serta mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, lanjut dia, berharap semangat Qurani yang tumbuh dari kalangan mahasiswa dapat terus berkembang di lingkungan kampus dan masyarakat.
“Banua harus menjadi daerah yang tidak hanya religius, tetapi juga pusat pengembangan karakter dan moral generasi muda Indonesia,” pungkasnya.
Baca juga: Lantunan ayat suci Al-Quran oleh Briptu Ahlun buka MTQ Mahasiswa Nasional di ULM
