"Aspirasi warga cukup beralasan, karena mereka juga ingin rumah atau tempat tinggal layak huni," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel I/Kota Banjarmasin itu di sela-sela kegiatan reses tersebut, Kamis.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalsel itu menyatakan, usulan warga "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin tersebut sebagai masukkan awal untuk program bedah rumah dari gubernur setempat pada 2026.
Baca juga: Suripno bicarakan bedah rumah saat sosrev
"Dari inventarisasi awal kita akan mengajukan sebanyak 250 unit untuk bedah rumah pada program bedah rumah dari program Pak Gubernur H Muhidin bersama Wakilnya H Hasnuryadi tahun 2026. Sejumlah 250 itu termasuk 40 unit tertolak pada 2025," ujar anggota DPRD Kalsel tiga periode tersebut.
Ia menambahkan,. usulan bedah rumah sebanyak 250 unit itu rencananya tiap kecamatan di Banjarmasin masing-masing 50 unit.
Sedangkan pada 2025, Suripno mengajukan usulan sebanyak 100 unit, namun hasil verifikasi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kalsel hanya 63 memenuhi persyaratan.
Baca juga: Usulan bedah rumah warga Banjarmasin Kalsel sekitar 50 persen tertolak
"Tapi dari 63 unit untuk bedah rumah tersebut, usulan melalui Suripno hanya 50 unit,. selebihnya usulan melalui Partai Amanat Nasional (PAN), Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), " ungkap Suripno.
Ia menambahkan, bedah rumah tersebut mulai pekan pertama Oktober (2025). " Pelaksanaan bedah rumah kita harapkan selesai dalam waktu tidak terlalu lama," harapnya.
"Sedangkan nominal untuk bedah rumah tersebut Rp20 juta dengan rincian Rp17. 500.000 untuk keperluan berupa bahan bangunan dan Rp2.500.000 ongkos tukang, " demikian Suripno Sumas.
