Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Windiasti Kartika menyampaikan, pemerintah kota menghadapi tantangan era digital lewat inovasi portal satu data untuk mewujudkan keterbukaan informasi publik.
"Portal ini dihadirkan untuk mempermudah masyarakat, akademisi, hingga pelaku usaha dalam mengakses data resmi pemerintah," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, portal satu data ini bukan hanya mempermudah akses informasi, tapi juga mendukung terwujudnya smart city atau program kota pintar yang sudah bertahun-tahun diterapkan Pemkot Banjarmasin.
Baca juga: Pemkab Banjar dan Pemkot Banjarmasin latih pengusaha melek teknologi
Dikatakan dia, program smart city yang terus dikembangkan, salah satunya lewat inovasi portal satu data, yakni setiap keputusan berbasis data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Karenanya, Windiasti mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga kota Banjarmasin untuk memanfaatkan portal satu data ini.
"Portal ini milik kita bersama. Silakan gunakan, dan kami terbuka menerima masukan agar portal semakin berkembang," ujarnya.
Baca juga: Kementerian nilai sangat baik indeks smart city dan SPBE Banjarmasin
Dengan kehadiran portal satu data diharapkan masyarakat semakin melek data, sementara bagi pemerintah dapat bekerja lebih efektif dalam menyusun kebijakan berbasis data yang valid.
Kabid Statistik dan Persandian Diskominfotik Kota Banjarmasin Satria Yudha Lesmana menyebutkan, portal satu data berfungsi sebagai pusat integrasi data dari seluruh perangkat daerah.
Dengan begitu, lanjut dia, masyarakat tidak perlu lagi mendatangi banyak instansi, cukup melalui satu pintu di alamat satudata.banjarmasinkota.go.id.
"Data yang ditampilkan sudah terverifikasi dan mengikuti standar Satu Data Indonesia, sehingga valid dan terkoneksi mulai dari tingkat kota, provinsi hingga pusat," jelasnya.
Baca juga: Banjarmasin fokuskan APBD 2026 bagi sektor unggulan dan daya saing SDM
Portal ini, kata dia, tidak hanya mendukung kebutuhan penelitian dan perencanaan pembangunan, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
"Dengan memanfaatkan data kependudukan, sebaran wilayah dan aktivitas ekonomi, pelaku usaha dapat menganalisis potensi pasar serta merencanakan strategi bisnis yang lebih tepat sasaran," demikian Satria.
