Banjarmasin (ANTARA) - Ulama Kalimantan Selatan, Ustadz Haji Ahmad Walad Hadrawi mengungkapkan peran penting akal bagi kehidupan manusia dengan memiliki hal kekal, yakni akhirat.
Ustadz Walad mengutip kalam Ibnu Athaillah Askandari, seorang tokoh tasawuf abad XII asal Mesir yang menyebutkan orang berakal lebih memilih yang kekal seperti akhirat dibanding yang fana, yaitu dunia.
Baca juga: Ustadz Aspani ungkap rahasia keutamaan wudhu
“Menurut Imam Al Ghazali, dunia itu disebut musuh Allah sekaligus kekasih Allah. Musuh dalam arti tantangan yang memerlukan perjuangan atau mujahadah untuk melawannya,” ujar putra dari almarhum Tuan Guru Haji Hadrawi saat ceramah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus, Banjarmasin Selatan, Senin.
Ia juga mengutip sabda Rasulullah Muhammad Saw yang menyebut dunia sebagai sesuatu yang paling laknat, kecuali bagi tiga golongan, yakni orang yang berilmu agama, orang yang mempelajari ilmu agama, serta orang yang mengamalkan ilmu agama.
Sebagai ilustrasi, Ustadz Walad menceritakan kisah Nabi Isa AS dengan seorang lelaki yang tergoda urusan duniawi. Lelaki tersebut lebih memilih harta berupa batu emas hasil mukjizat Nabi Isa ketimbang tetap bersama beliau.
Baca juga: Umat Muslim di Kalsel diimbau perkuat iman hadapi efek medsos
Namun pada akhirnya, harta itu justru menjerumuskan hingga berakhir tragis.
“Dari pelajaran itu dapat diambil hikmah, bahwa urusan dunia pada akhirnya akan sirna,” tuturnya.
Menutup tausiyah, Ustadz Walad mengingatkan jamaah bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan sementara menuju kampung halaman sejati, yaitu akhirat.
“Oleh sebab itu, jangan terlalu erat memeluk dunia. Karena siapa yang larut dalam urusan dunia, ia akan mudah melupakan akhirat yang kekal abadi,” pungkasnya.
Baca juga: Dakwah lewat akhlakul karimah dinilai lebih efektif daripada lisan
