Banjar, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar, Kalimantan Selatan memperkuat antisipasi konflik sosial sejak dini terutama di tengah keberagaman masyarakat.
Bupati Banjar Saidi Mansyur yang diwakili Penjabat Sekretaris Daerah Ikhwansyah menyampaikan hal itu saat membuka kegiatan Fasilitasi Pembina dan Penguatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-Kabupaten Banjar, dan Peningkatan Kapasitas Bidang Intelijen dan Kewaspadaan Dini di Banjarbaru, Rabu.
Baca juga: Wabup Banjar tegaskan perusahaan harus terapkan K3
Ia menyampaikan Kabupaten Banjar memiliki masyarakat yang majemuk dari sisi budaya, agama, dan latar belakang sosial. Keberagaman ini merupakan kekuatan, namun juga menyimpan potensi kerawanan apabila tidak dikelola secara bijak.
"Kehadiran FKDM sangat strategis, di mana forum ini menjadi ujung tombak dalam mendeteksi dan mencegah potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (ATHG),” ujar Ikhwansyah.
Menurutnya, FKDM tidak hanya berfungsi sebagai mata dan telinga pemerintah di akar rumput, tetapi juga berperan aktif dalam mengumpulkan, memverifikasi, dan melaporkan informasi yang berpotensi mengganggu stabilitas daerah, sejalan dengan semangat otonomi daerah dan partisipasi masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Banjar Makmur menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan kepada masyarakat, aparatur kecamatan dan desa agar lebih tanggap terhadap isu-isu strategis.
Baca juga: Pemkab Banjar-OJK Kalsel bahas budidaya padi apung
"Kami ingin memperkuat kapasitas masyarakat dan pemerintah di tingkat bawah agar mampu mendeteksi dan mencegah potensi gangguan keamanan. Di era digital ini, hoaks menjadi ancaman serius yang harus dihadapi dengan kecerdasan informasi,” jelasnya.
Makmur mencontohkan kejadian viral yang sempat terjadi di Martapura sekitar seminggu sebelumnya, saat beredar informasi hoaks terkait aksi unjuk rasa melalui WhatsApp dan Instagram.
Berkat gerak cepat aparat dan edukasi kepada masyarakat, isu tersebut berhasil diredam.
“Kami berharap masyarakat bisa belajar menyaring informasi yang benar, tidak mudah terpancing, dan menjadi penyambung edukasi bagi sesama,” tambahnya.
Baca juga: Pemkab Banjar siapkan lahan pembangunan Bendungan Riam Kiwa
