Tanjung (ANTARA) - Festival Budaya Nansarunai Jajaka (Jari Janang Kalalawah) 2025 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Nansarunai, Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah menjadi simbol identitas budaya yang mengangkat spirit kearifan budaya lokal.
Dengan mengusung tema “Spirit of Lewu Hante Culture” festival ini juga merepresentasikan sejarah, warisan leluhur, serta harmoni dalam keberagaman masyarakat setempat.
Baca juga: Wabup Tanah Laut ingatkan ASN jaga ketenangan
"Tujuannya memperkuat kerja sama pemerintah daerah sekaligus melestarikan olahraga tradisional, memperkenalkan kearifan budaya lokal, serta wadah bagi seniman berkarya," jelas Ketua Panitia Pelaksana Herawani dalam rilis yang disampaikan YABN, Selasa.
Selain itu, event ini juga diharapkan dapat menjadi sarana promosi pariwisata yang efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Barito Timur.
“Sasarannya adalah seniman dan budayawan lokal, masyarakat Barito Timur, serta para wisatawan yang datang ke daerah ini,” ujar Herawani
Agenda budaya tahunan ini diikuti 487 peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Barito Timur dengan menampilkan beragam kesenian dan permainan rakyat.
Pembukaan sejak Rabu (28/8) festival tahun ini lebih meriah dan ramai dengan melibatkan banyak pihak mulai dari unsur pemerintah daerah dan pegiat pecinta seni budaya.
Keterlibatan ratusan peserta dan berbagai jenis lomba budaya, festival ini diharapkan dapat menjembatani pelestarian warisan leluhur kepada generasi muda dan masyarakat luas, sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang positif bagi daerah.
Pawai tim kontingen, mengawali pembukaan acara yang diikuti perwakilan 10 Kecamatan, 22 tim SKPD termasuk perbankan dengan mengambil start dari Kantor Bupati menuju lapangan olahraga RTH terpadu Komplek Pendidikan dan Perkantoran Komplek Nan Sarunai.
Festival JAJAKA 2025 menampilkan 11 cabang lomba, di antaranya Raden Ninu, Pawai Budaya, Ipuru, Lawang Sakepeng, Fashion Carnaval, Lukis Ornamen, Pagelaran Tari Daerah, Balogo, Bakahing, Nipet, dan Pangianan Sukup Simpan.
Penjabat Sekda Barito Timur, Misnohartaku membuka festival budaya yang juga dihadiri sejumlah kepala OPD, Forkopimda, tokoh masyarakat dan tim CSR Adaro beserta mitra kerja (PT SIS dan PT Buma).
Dukungan dari PT Adaro Indonesia menegaskan pentingnya pelestarian budaya dan kegiatan ini wujud kolaborasi pemerintah daerah dan sektor swasta dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Barito Timur serta CSR Adaro.
"Festival ini positif dalam memperkuat identitas daerah dan membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif masyarakat," jelas Yuri Sujalmi Section Head CSR PT Adaro Indonesia.
Menurut Bambang Sudaryanto, Staf Bidang Budaya dan Lingkungan Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) budaya adalah identitas yang harus terus dikembangkan, dilestarikan, dan diajarkan kepada generasi muda agar warisan luhur daerah tidak hanya terjaga, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan bersama.
Hadir pula perwakilan manajemen PT Saptaindra Sejati (SIS), Nenden Maryam selaku Department Head External PT SIS, serta PIC Bidang Sosial Budaya PT Adaro Indonesia, Bahmi dan Darmawati.
Baca juga: Tanah Laut Kite Festival flies 900 kites, draw global contesters, set record
Festival yang diinisiasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Barito Timur digelar selama empat hari 27 hingga 30 Agustus 2025.
