Banjarmasin (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memberikan dukungan penuh bagi pengembangan pariwisata religi sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisata ke daerah.
"Tentunya MUI sangat mendukung kemajuan pariwisata religi daerah, karena kota kita kaya akan itu," kata Sekretaris MUI Kota Banjarmasin KH Muhlidi Sulaiman pada Rapat Kerja Kecamatan (Rakercam) MUI Banjarmasin Utara periode 2023–2028 di Banjarmasin, Kamis.
Baca juga: MUI Banjarmasin perkuat jalinan kerukunan beragama
Ia menyebut kawasan Banjarmasin Utara memiliki sejumlah objek wisata religi bersejarah, di antaranya Makam dan Masjid Sultan Suriansyah, sultan pertama di Tanah Banjar, serta makam Syekh Jamaluddin Al-Banjari atau Datu Sungai Jingah di Sungai Jingah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.
Selain itu, terdapat Masjid Jami Banjarmasin yang berdiri sejak 1934 dan makam KH Ahmad Zuhdiannoor, ulama karismatik yang banyak diziarahi jamaah dari berbagai daerah.
"Pariwisata religi ini menjadi bagian dari syiar Islam yang menarik umat untuk memetik berkah dari Allah SWT," ujarnya.
Muhlidi meminta MUI kecamatan menyusun program kerja yang bersinergi dengan pemerintah daerah, termasuk mendukung kemajuan pariwisata religi dan menjaga kebersihan lingkungan.
Baca juga: MUI Banjarmasin serukan kolaborasi atasi masalah sampah melalui dakwah
Ia menegaskan MUI tidak hanya fokus pada syiar agama dan fatwa, tetapi juga menjaga kerukunan lintas umat beragama, mengantisipasi aliran sesat, mengatasi masalah sosial, serta memberikan pandangan terkait politik dan ekonomi demi kemaslahatan umat.
Camat Banjarmasin Utara Norrahma Wati mengapresiasi peran MUI yang dinilai selaras dengan program pemerintah, terutama dalam mengedukasi masyarakat soal pengelolaan sampah.
"Kota Banjarmasin sedang mengalami darurat sampah akibat penutupan TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup sejak 1 Februari 2025. Kami yakin ajakan ulama akan membuat masyarakat lebih patuh dan sadar mengelola sampah," ujarnya.
Ia juga berharap para ulama terus membimbing akhlak masyarakat, khususnya generasi muda, agar terhindar dari perilaku menyimpang dan masalah sosial lainnya.
Baca juga: MUI Banjarmasin diminta gelorakan semangat Kemerdekaan RI
