"Pembibitan waru menggunakan polybag purun bersama komunitas lingkungan KOPI BASAMUT' Kabupaten Tabalong Kalsel," ujar Firman ketika dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Ketua DPRD Kalsel: "Overpass Merah Putih" wujud kolaborasi swasta dan pemerintah
Wakil rakyat kelahiran Kabupaten Tabalong, Kalsel itu menuturkan pembibitan waru bersama KOPI BASAMUT tersebut merupakan uji coba.
"Kalau berhasil percobaan, bibit waru itu untuk penghijauan bantaran sungai di Tabalong sekaligus sebagai upaya pencegahan longsor," ujar alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tersebut.
Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Putra Putri Saraba Kawa (LSM Pusaka) Tabalong tersebut mengkampanyekan penggunaan polybag purun agar ramah lingkungan, sebagai pengganti kantong berbahan plastik.
Baca juga: Wagub Kalsel nyatakan APBD-P 2025 fokus pada prioritas program
Menurut dia, penggunaan polybag purun mendatangkan keuntungan ganda secara ekosistem.
"Selain itu, pemanfaatan tanaman yang tidak bernilai ekonomis menjadi bernilai ekonomi," ujarnya.
Ia menambahkan tanaman purun untuk pengolahan polybag cukup banyak tersedia dan tumbuhan liar di Kalsel.
"Tanaman purun di Kalsel antara lain banyak terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Hulu Sungai Selatan (HSS), Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Banjar," ucap Firman.
Baca juga: DPRD Kalsel perhatikan badan hukum BUMDes
