Bangkok (ANTARA) - Lifter Indonesia Luluk Diana Wijayana menebus kegagalan yang sempat menghantuinya di ajang Kejuaraan Dunia Remaja dan Junior di Lima, Peru, dengan meraih medali emas SEA Games 2025 Thailand pada nomor 48 kilogram, di Chonburi, Sabtu.
Atlet asal Pacitan, Jawa Timur, itu mengaku kemenangan tersebut menjadi pembalasan atas kegagalannya saat ia gagal menyelesaikan angkatan clean and jerk meski menargetkan emas di kategori tersebut.
“Motivasi terbesarnya balas dendam. Waktu di Peru targetnya emas, snatch-nya iya, tapi di clean and jerk-nya gagal total. Pulang dari situ sempat terpuruk beberapa minggu,” ujar Luluk seusai pertandingan.
Baca juga: Luluk raih emas pertama di cabang angkat besi
Baca juga: Nadita Aprilia tambah perunggu untuk angkat besi Indonesia di ISG 2025
Luluk yang mengikuti Kejuaran Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior pada Mei lalu hanya berhasil membawa emas dari kategori snatch, angkatan langsung ke atas tanpa jeda, namun gagal dalam tiga percobaan celan and jerk, angkatan dua tahap dengan mengangkat ke dada lebih dulu lalu didorong ke atas kepala.
Ia mengatakan kegagalan tersebut sempat membekas hingga ke sesi latihan pada 2025. Namun, dukungan pelatih menjadi faktor penting dalam proses kebangkitannya.
“Tapi untungnya pelatih selalu ngarahin, alhamdulillah-nya itu pelatih lebih pengertian dan lebih sabar,” kata atlet berusia 20 tahun itu.
Pada pertandingan di Chon Buri Sports Schools, Luluk mencatat total angkatan 184 kilogram, unggul tipis atas lifter Thailand Thanyaton dengan 183 kilogram dan lifter Vietnam Thi Thu Trang Nguyen dengan 181 kilogram.
Luluk sempat gagal pada percobaan kedua clean and jerk dengan beban 98 kilogram, sebelum akhirnya berhasil mengangkat 100 kilogram pada percobaan terakhir yang memastikan medali emas.
Baca juga: All Indonesia final di tunggal putra, Indonesia pastikan emas
Baca juga: Tim tenis putri Indonesia pertahankan medali emas SEA Games
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luluk tebus "hantu" Peru dengan medali emas
